-TWENTY FIVE-

375 73 5
                                    

Terdengar suara bel istirahat. Pak Jaehwan sedang sibuk membereskan bukunya.

"Yang punya uang silahkan jajan. Yang ga punya uang ga usah jajan."

Begitulah tips sang guru setiap bel istirahat berbunyi.

"Bi.. kantin ?" Tanya Eunseo.

"Yuk."

Lalu Eunseo, Kyulkyung dan Eunbi bergegas menuju kantin. Namun diperjalanan Kyulkyung dan Eunseo segera melontarkan beberapa pertanyaan pada Eunbi.

"Bi, ka Jungkook gimana ?"

"Gimana apanya ?" Tanya Eunbi.

"Jungwoo." Jawab Kyulkyung.

"Plis deh masa lalu gue ga usah diungkit lagi." Kesal Eunbi.

"Iya sorry."

Lalu mereka berjalan menuju kantin. Seperti biasa, mereka bertiga akan duduk dibangku pojok kantin. Tempat favoritnya.

"Bi.. muka lo pucat. Lo sakit ?" Tanya Eunseo sambil menempelkan telapak tangannya diatas kening Eunbi. Namun dengan pelan, Eunbi menyingkirkan tangan Eunseo.

"Engga gue gak apa-apa." Jawabnya.

"Trauma lo gak lagi kambuh kan ?" Khawatir Eunseo.

Eunbi hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, mencoba meyakinkan kedua sahabatnya bahwa ia sedang (tak) baik-baik saja.

Eunseo dan Kyulkyung hanya menatap Eunbi khawatir, pasalnya muka Eunbi tak pernah sepucat ini.

Tiba-tiba Jungwoo dan teman sekelasnya yang bernama Wooseok menghampiri meja mereka.

"Woi gue sama ini anak numpang makan disini ya, meja kantin penuh semua." Kata Wooseok.

Mereka bertiga hanya menatap satu sama lain. Pasalnya Jungwoo juga ada disana, disamping Wooseok yang sedang membawa nampan makanan.

Eunseo dan Kyulkyung menatap Eunbi seakan mengisyaratkan apa tak apa-apa ? Lalu Eunbi mengangguk yakin.

"Duduk aja seok. Ga usah sungkan." Kata Kyulkyung.

"Thanks ya. By the way gue udah temenan sama nih anak dari lama jadi jangan nyangka kalo gue sksd sama dia." Jelas Wooseok.

"Cok, makan dulu gih. Ngegosipnya nanti aja." Kata Eunseo.

Wooseok dan Jungwoo terlihat sedang melahap makanannya. Eunbi, Eunseo dan Kyulkyung bersikap asing pada Jungwoo seakan mereka tak pernah mengenal sebelumnya. Begitupun sebaliknya dengan Jungwoo. Padahal dia adalah orang yang paling ingin Eunbi hindari dan tak ingin ia temui lagi.

"Gue ke toilet dulu. Kalo gue ga balik lagi gue langsung ke perpus, mau nyari buku buat ngerjain tugas." Kata Eunbi yang kemudian ia meninggalkan mereka berempat yang masih duduk disana. Padahal Eunbi belum sempat menyentuh makanannya. Entahlah, melihat Jungwoo membuat moodnya hancur begitu saja.



Eunbi pergi ke kamar mandi. Ia mencuci mukanya yang terlihat semakin pucat mengingat lipstik yang ia gunakan pun terhapus oleh air.

"Penderitaan gue bakal dimulai lagi. Kim Jungwoo kenapa lo harus dateng lagi.." lirihnya.

Eunbi berjalan menuju ke arah perpustakaan. Ia berjalan melewati kelas Jungkook yang notabennya berada di dekat ruangan perpustakaan tersebut.

Tapi ia melihat kelas Jungkook sepi. Mungkin mereka sedang belajar di laboratorium.

Masa bodo. Sekarang fikiran Eunbi hanya terfokus pada Jungwoo. Kedatangan Jungwoo yang tiba-tiba dan bagaimana cara agar ia tak bertemu dengan pria yang pernah mengukir luka yang amat pedih dihatinya.

Tiba-tiba matanya memanas. Teringat kepingan masa lalunya dengan Jungwoo membuat ia mati-matian menahan air matanya, rasa sesak di hatinya dan peningnya kepala.

Ingin saat itu juga Eunbi menghilang dari sini. Tapi ia punya Keluarga yang menyayanginya, Jungkook, Kyulkyung, Eunseo dan yang lainnya. Ia tak boleh selemah ini hanya karna datangnya seorang pria brengsek. Sialan. Seperti Kim Jungwoo.

Eunbi memasuki perpustakaan. Ia duduk tepat disamping jendela. Ternyata tetesan air hujan sudah membasahi kaca tersebut. Hujan turus dengan deras. Membuat alat penghangat yang ada didalam perpustakaan dinyalakan.

Lalu ponsel Eunbi bergetar. Ia melihat Jungkook mengirimnya pesan, menanyakan keberadaannya.

Belum lama Eunbi membalas pesan Jungkook. Ia dapat melihat sosok Jungkook yang berjalan mendekat kearahnya masih berbalut pakaian olahraga.

Jungkook menarik kursi didepan Eunbi, kemudian ia duduk.

"Kamu udah makan ?" Tanya Jungkook.

Lalu Eunbi mengangguk.

"Ka Jungkook abis olahraga ?" Tanya Eunbi.

"Engga..baru aja mau olahraga, eh malah hujan." Jawabnya.

Eunbi hanya ber-oh ria. Kemudian Jungkook merebut buku yang sedang Eunbi baca.

"Fokusnya ke aku dong. Hehe."

Lalu Eunbi menatap manik teduh Jungkook. Lelaki yang berhasil membuatnya tertarik, suka dan jatuh cinta dalam waktu bersamaan.

"Kamu tahu kenapa ada hujan ?" Tanya Jungkook.

Lalu Eunbi terkekeh mendengar pertanyaan Jungkook.

"Itu memang udah hukum alam seperti itu."

"Ada alasan lain." Kata Jungkook.

"Apa ?"

"Biar momen kita berdua tambah romantis. Kan kalau hujan bisa sepayung berdua. Bisa main ujan-ujanan bareng dan contohnya aja sekarang, suasana kita sekarang juga romantis. Menurutku." Jelas Jungkook.

Lalu Eunbi tersenyum. Entah senyum itu bermakna apa. Yang terlihat ada sebuah rasa pahit dibalik senyumnya.

Ia menurunkan tangannya. Kemudian meremat kuat roknya.

"Kenapa ka Jungkook ngelakuin hal yang sama kaya Jungwoo? Kenapa ka Jungkook ngingetin gue ke Jungwoo? Kenapa ka Jungkook tiba-tiba ngingetin gue ke masa lalu gue sama Jungwoo ?" Batin Eunbi.

"Hujan itu romantis. Aku suka. Apalagi ada kamu." Kata Jungkook.

Eunbi semakin pening. Dadanya begitu sesak. Seperti dihantam benda yang sangat sangat keras. Bahkan senyum Jungkook ia bisa membayangkan bahwa itu Jungwoo.

Eunbi hanya mencoba tersenyum seperti biasanya. Jangan sampai Jungkook mengetahui masa lalunya dan Jungwoo. Tidak. Eunbi tak ingin Jungkook mengetahuinya.

Gadis itu masih enggan membuka suaranya. Ia mencoba sebisa mungkin menatap mata cokelat Jungkook meskipun sangat sesak apalagi ketika Jungkook melontarkan kata-katanya seperti yang selalu Jungwoo katakan pada Eunbi.

Jungkook yang menyadari ada perbedaan pada gadisnya memilih menatap wajah Eunbi. Sepertinya tak ada yang beres dengan gadisnya.

"Bi.. hidung kamu. Kenapa berdarah ?"





-R A I N,TO BE CONTINUE-

Hehehe maaf ya aku baru up lagiii
Aku sibuk mantemannnnnnn :))))

Sinkook : RainWhere stories live. Discover now