- TWENTY ONE-

392 93 8
                                    

Jungkook melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Gadis yang ada dibelakangnya kini sedang tersenyum. Bahkan sedari tadi ia tak berhenti tersenyum. Entah apa yang membuatnya begitu bahagia.

Jungkook melirik dari kaca spion. Ia mendapati Eunbi tengah tersenyum sambil menatap jalanan yang mereka lewati dan itu berhasil membuat Jungkook tersenyum pula.

Entah kenapa akhir-akhir ini perasaan Jungkook selalu menghangat ketika melihat Eunbi, apalagi ketika ia melihatnya tersenyum.

"Kenapa sih bi ?" Tanya Jungkook.

"Apa ka ? Gue ga denger." Jawab Eunbi dengan suara yang cukup keras.

Suara mesin motor Jungkook dan mesin kendaraan yang lain menyamarkan dan meredam suara mereka yang membuat mereka harus mengencangkan suara masing-masing.

"Lo kenapa senyum-senyum terus ?" Ulang Jungkook sambil menolehkan sebentar kepalanya kebelakang.

"Engga gue gak senyum-senyum sendiri. Udah deh lo fokus aja ka nyetirnya jangan ngajakin ngobrol."

"Iya deh iya."

Hampir setengah jam perjalanan menuju rumah Eunbi, akhirnya mereka sampai didepan rumah Eunbi.

Lalu Eunbi turun dari motor Jungkook dan Jungkook pun mengikutinya.

"Thanks ya kak."

Jungkook hanya tersenyum sambil mengangguk menjawab pertanyaan Eunbi.

"Gue masuk dulu ya."

Lalu Eunbi berjalan memasuki rumahnya dan Jungkook pun melakukan hal yang sama dibelakang Eunbi.

Eunbi yang menyadari kegiatan Jungkook langsung membalikkan tubuhnya.

"L-lo mau ngapain ka ?"

"Masuk."

"Eungg emang gue nyuruh masuk ya?" Tanya Eunbi dengan sedikit canggung.

"Engga gue yang pengen. Boleh ?"

"Tapi kan-"

"Ya udah kalo g boleh gue pulang aja."

"E-eh engga ko ka.. masuk aja."

"Thanks." Ucap Jungkook dengan senyum kelincinya.

Dengan semangat Jungkook memasuki rumah Eunbi, bahkan si pemilik rumah masih berada diluar menggeleng-gelengkan kepalanya yang tak menyangka dengan sikap lelaki tersebut. Namun beberapa detik kemudian ia tersenyum.

"Keren ya desain rumah lo. Minimalis tapi desainnya menarik. Btw siapa yang desain ?"

"Ayah gue."

Lalu Jungkook hanya mengangguk-nganggukan kepalanya. Lalu ia mendekati pigura foto yang terpajang diatas rak berwarna cokelat.

"Ini keluarga lo ?"

"Menurut lo ka ?"

Jungkook tertawa geli mendengar jawaban Eunbi. Tentu saja itu pasti keluarga Eunbi. pertanyaan konyol.

"Oh iya by the way pada kemana ? Ko rumah lo sepi ? Lo tinggal sendiri ?"

"Adek gue asrama. Ibu gue lagi di rumah sodara dan ayah gue lagi kerja."

"Berarti lo sendiri ?"

"Iya buat beberapa minggu kedepan." Ucap samar suara Eunbi karena gadis itu beranjak pergi ke dapur untuk membawa beberapa camilan dan membawa minuman.

Jungkook yang masih asyik memandangi foto-foto yang berjajar rapi dan Eunbi sudah datang dengan segelas teh manis dan beberapa kaleng cemian.

"Lo berani dirumah sendiri ?"

"Kalo gue ga berani sekarang gue ga bakal disini."

"Tapi kan ada gue."

Astaga. Eunbi sekarang menemukan sifat lain dari Jungkook. Ia tak habis pikir kalau Jungkook adalah seorang ketua osis namun kadang pemikirannya begitu random menurutnya.

Eunbi hanya mengernyitkan alisnya. Jungkook yang melihat ekspresi Eunbi langsung menghampiri gadis itu duduk disebelahnya dan jarak mereka hampir dekat sehingga Jungkook bisa membisikkan sesuatu.

"seminggu kedepan gue bakal temenin lo disini."

Eunbi yang mendengar pertanyaan Jungkook langsung menjauhi lelaki itu.

"Ma-maksudnya... g-ga usah ka."

Lalu Jungkook tertawa.

"Haha muka lo merah bi. Lucu banget sih lo."

Eunbi hanya menunduk menyembunyikan wajahnya. Jujur saja ia ingin kesal pada Jungkook yang sudah menjahilinya.

"Bi.."

"Hm?"

"Gue mau ngomong.."

"Apa ?"


-R A I N, TO BE CONTINUE-

Yayyy I'm back hehe
O ia btw disini kali aja ada yg punya group chat sinkook gak ? Kalau ada boleh ikut dong. Hehe

Maaf ya kalo ff ini makin gak jelas 😆
Jangan lupa vommentnya gais

Copyright, 2018
@audreynfz

Sinkook : RainWhere stories live. Discover now