PART 20

13.3K 806 335
                                    

Part ini KHUSUS Inem dan Pete ~

Yang mo Eve dan Antonio skip aja ~

Persiapan sebelum membaca part ini cuma ada 4.

1. DOA SEBANYAK-BANYAKNYA.

2. KESABARAN YANG SANGATTTT SABAR.

3. TANK. Just in case kalo lidah kalian bengkok dan gak lurus.

4. TANYA MA DIRI SENDIRI. Dosa apa kalian kok bisa menemukan Inem disini 😂😂😂😂

Sudah lakukan 4 diatas?

Mari kita mulai sodara" 🎊🎊🎊

_____________________________________________

Jakarta...

Livia akhirnya pulang kembali ke Indonesia setelah ia mendapat kabar bahwa Evelyn amnesia. Ia membawa serta Ojol, Pete dan suami juga anaknya. Sementara Livia tinggal di kediaman utama Larodi, Pete meminta ijin untuk tinggal di rumah Michael dikarnakan Inem berada disana.

Dan Pete juga meminta bantuan sang Duchess agar kakaknya tetap tinggal di kediaman utama, hanya sampai mereka kembali ke London. Dikarnakan hubungan LDR mereka, jadi Livia menyetujuinya.

Dan tanpa memakan waktu lebih lama, Pete pergi ke kediaman Michael sementara sebelah tangannya memegang koper miliknya saat tangan lain memegang sebuket bunga mawar coklat yang ia buat sendiri.

Saat mobil yang membawa Pete berhenti di sebuah rumah, lelaki itu menaruh tasnya dan memencet bel lalu menunggu dengan senyum lebar. Tak lama kemudian dan Inem pun muncul.

Inem berdiri di depan pintu dengan celemek Nemo, rambut dikuncir dan sebelah tangan memegang pisau golok.

"Inem, i miss you," ucap Pete serak saat menahan rindu saat Inem malah menutup pintu di depannya.

BRAKK!!

Pete mengerutkan dahinya bingung. Ia tak paham mengapa Inem tak mau menyambutnya. Lalu sejurus kemudian pintu kembali terbuka dan Inem ikut mengerutkan dahinya.

"Pete? Is ded yu?" tanya Inem pelan.

Ahhh, so she think im not real, pikir Pete dalam hati. "Yes its me Inem i miss you."

Begitu ucapan itu keluar dari mulut Pete, Inem langsung memeluknya dan tangannya yang memegang golok, menggebuk punggung Pete sementara lelaki itu kesakitan.

"Peteeeeee hueee inem mis yu hevi hevi pete. Yu nou no pet? Ai hir peri peri sed bikaus miss nath sem miss epelyn angkringan. En den non livia no bek bek hueeee."

Pete menarik lengan Inem yang memeluknya dan mengambil golok tersebur lalu tersenyum hati-hati.

"Duchess just came yesterday, a few days ago. We're so busy Inem. Im sorry i didn't tell you."

"Heeh no wuat. Ai andersten. Bat pete, yu kenow no ai rili rili mis yu? Yu dont telmi ded yu kambek so pes," ujar Inem sambil merajuk dan memonyongkan mulutnya.

Pete menyengir geli, "Im sorry. Am i surprised you?"

Inem meenggeleng dan malah tersenyum lebar. "Inem tink inem halu ehhh hu kenow yu ril. Ehh bat wat is dis?"

Akhirnya Inem menatap coklat yang dibuat menyerupai bunga tersebut. Dengan kikuk, Pete memberikannya kepada Inem yang langsung di terima dan langsung mengendus baunya.

"This is a chocolate flower. I made it for you. Want some?"

"Maulah. Yang gratisan kok ditolak. Wan wan."

EVE, MY LOVE (LARODI SERIES #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang