PART 37

2.5K 219 16
                                    

Hawon melihat pertarungan kotor antara Antonio dan Santoz. Keduanya saling meninju, menyerang kelemahan lawan dan bahkan bermain curang. Antonio tahu Saantoz terluka di bahunya dan lelaki itu malah menekankan jarinya disana.

Sementara Santoz menusuk mata Antonio dengan kedua jarinya dan memiting kepala lelaki itu. Hawon menyadari mereka berdua akan mati kelelahan cepat atau lambat, itu sebabnya ia mendekati salah satu anak buah Santoz.

Hawon melepas pengaman senjatanya dan mengarahkan pistol tersebut ke dahi salah satu dari mereka. "Dimana Evelyn?"

"Tak tahu!"

"Jawab. Kalau kau jawab aku akan membebaskanmu."

"Aku tak tahu," geramnya murka saat Hawon mengarahkan senjata ke kakinya dan membuat pria itu berteriak kesakitan saat tubuhnya membungkuk ke depan.

Santoz berbalik ke belakang saat mendengar bunyi letusan. Ia melihat salah satu anak buahnya dan langsung menerjang Hawon saat Antonio meraih kerahnya dan melemparkan lelaki itu ke belakang, ke arah tumpukan kayu.

"Ohok!"

Santoz mengeluarkan darah segar saat punggungnya terpelanting ke belakang. Antonio menggulung lengan kemejanya saat mendekat sementara Santoz ambruk ke depan. Lelaki itu berdiri dengan susah payah.

"Dimana Evelyn?" ulang Antonio.

"Apa kau tuli Larodi? Kubilang aku tak tahu!"

Antonio kembali menggeram dan menangkap pinggangnya, membuat Santoz memukulkan tangan ke punggung terbuka lelaki itu. Antonio kembali memukulkan tubuh Santoz ke tembok.

Hawon menatap anak buah pria itu dan menjelaskan situasi dengan tenang. "Kalau kalian tak tahu siapa Evelyn, maka akan ku ubah pertanyaanku. Dimana wanita yang kalian culik tersebut?"

"Kami tak menculiknya!" jawab salah satu dari mereka.

Hawon memutar mata sebal. Ia mengeluarkan secarik foto yang merupakan gambar dari CCTV. Disana mereka melihat seorang pria memanggul seorang wanita asing yang tak mereka kenal.

"Kali ini kau tak bisa mengelak. Dimana wanita itu? Sebaiknya katakan dengan cepat sebelum bos kalian mati."

Antonio kini berada diatas tubuh Santoz dan memukul pipi lelaki itu dengan tinjunya. Santoz melindungi diri dengan menekuk kedua tangan guna menutupi wajah dan kepalanya.

Hawon menggoyangkan foto tersebut, "Saat ini hanya aku yang bisa menghentikan pria tersebut dalam membunuh bos kalian. Jadi bicara yang jujur."

"Aku sungguh tak tahu wanita itu! Tapi aku tahu pria di foto tersebut."

"Siapa?"

"Dec. Anak buah Benjamin."

"Siapa?"

"Dia dan bos kami bekerja sama, sampai kami mendapat kabar kalau Benjamin menembaknya. Kami sedang dalam perjalanan membalas dendam saat kalian tiba-tiba saja kemari!"

"Sekarang lepaskan ikatan ini!"

"Selamatkan nyawa bos kami!"

Hawon mulai bisa melihatnya dengan lebih jelas. Ia langsung bergegas menarik Antonio dari atas tubuh Hawon, tapi lelaki itu sekuat banteng dan segila setan.

"Cepat tarik dia! Sebelum dia membunuh orang lain!" perintah Hawon pada anak buah Antonio.

2 dari mereka maju saat yang lain menjaga tahanan. Dibutuhkan tenaga 3 pria dewasa untuk menarik Antonio menjauh dari Santoz.

"Dimana Eve?! Dimana dia?!"

Mereka bahkan kewalahan karna Antonio terus memberontak. Sementara Santoz terbaring tak sadarkan diri dengan darah disekitar tubuhnya.

EVE, MY LOVE (LARODI SERIES #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang