CHAP 6

21.9K 2K 71
                                    

Michael menatap Antonio kesal saat adiknya tampak santai menghabiskan gelasnya.

"Kalau kau kemari hanya untuk mengacaukan hariku, kau berhasil."

Michael kembali duduk di temlat tadi sementara Antonio mengendikkan bahu, tampak merasa tak bersalah.

"Kenapa? Aku kan hanya memintanya menjauhi Livia."

"Tanpa persetujuan adik kita." Michal berputar di tempat duduknya dan menatap Antonio tajam saat alisnya bertaut dalam.

"Apa kau tahu bahwa Livia sendiri yang menawarkan bantuannya?"

"Apa maksudmu?"

"Livia menawarkan bantuannya. Dari yang kudengar, saat adik kita menelpon Eve ia sendiri yang ingin membantu Eve. Ligia berjanji akan mengatakannya pada Raphael."

Antonio mengumpat cepat saat menyadari kesalahannya. Ia tak benar-benar bermaksud menyuruh Eve memutuskan hubungan kontak dengan adiknya.

Ia terlalu khawatir kalau Eve berhasil mendapatkan akunnya, gadis itu akan dalam bahaya. Otaknya bereaksi lebih parah daripada seharusnya.  Wajah Antonio menggelap saat ia menyirir rambut dengan jarinya.
Michael menatap bingung. "Omong-omong, darimana kau tahu akun Eve di hack?"

Adiknya memberi tatapan sebal. "Tak bisakah kau menebaknya?"

"Jangan bilang Livia meminta bantuanmu?" Michael sontak melebarkan matanya.

Antonio mengangguk kaku.
"Kau pikir darimana aku tahu kak?"

"Dan dia tak memberitahumu?"

"Dia hanya memintaku mengembalikan akun Eve. Aku tak tahu tentang keseluruhan ceritanya."

Michael menepuk jidat dengan tangannya. "Dan kau berhasil?"

"Tidak. Sayangnya tidak," jawabnya bohong.

"Bagus. Sekarang kau membuat kita dalam masalah. Istriku marah dan Livia akan marah padaku juga."

Antonio meringis membayangkan kemarahan adiknya. "Aku ikut menyesal soal Nath. Haruskah aku meminta maaf?"

'Tak usah. Aku bisa mengatasinya." Ia berdiri, menunjukkan telunjuknya ke Antonio.

"Lebih baik kau mencari cara agar Eve dan Livia mau memaafkanmu."

"Soal Livia sulit. Soal Eve, aku rasa dia tak akan pernah memaafkanku untuk ini."

Michael mendesah tak sabar saat ia berjalan ke dalam menyusul istrinya.

Antonio tak percaya kalau ia se-sembrono ini. Ia datang kemari dengan tujuan untuk memberikan kakaknya peringatan agar lebih berhati-hati mulai sekarang.

Antonio dan beberapa pria lain tengah merencanakan sesuatu. Setelah ia melaporkan rencananya kepada atasannya, lelaki itu mengangguk setuju.

Mereka akan menambahkan lebih banyak orang dan menaruh GPS tersembunyi di tas kerjanya. Ini akan menjadi keberuntungan mereka kalau Antonio dan yang lain berhasil menangkap salah satu anggota bandar.

Tapi ini juga bisa menjadi bencana. Antonio tak mengkhawatirkan keselamatan dirinya, ia mengkhawatirkan adik dan kakaknya.

Karna itulah ia kemari, setelah ia memberikan kakaknya peringatan, ia akan meminta Livia segera kembali ke London. Mereka tak akan berani menyerangnya.

Tapi siapa sangka ia malah mendapatkan kejutan saat menatap Eve disini.

Antonio ingat bagaimana reaksinya saat Michael mengatakan alasan kepergian mendadak Eve sewaktu di London. Ia meninju tembok hingga vas yang ada di sana bergoyang.

EVE, MY LOVE (LARODI SERIES #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang