PART 21

11.8K 1K 206
                                    

Sebelum kalian mulai baca aku mau bilang, kalo part ini akan lebih fokus ke Livia ~

Why? Karna disini aku mau ceritain secara singkat mulai dari Livia pulang sampai balik ke London ~

Jadi kalo masih nunggu Eve Antonio next aja ~ mereka bakal ada tetep tapi gak fokus ke mereka ~

_____________________________________________

"Livia ini aku buka pintunya," ucap Michael saat mengetuk pintu adiknya sewaktu ia berdiri di lorong luar.

"Aku malas membukanya," jawab Livia datar tanpa minat.

Raphael menggeser badan Michael dan ia tersenyum lembut saat ia mengetuk, seakan menunjukkan pada Michael bagaimana ahlinya yang bertindak.

"Cheríe, keluarlah. Aku sudah menyiapkan makanan kesukaanmu."

"Apa makanan itu layak makan?" tanya Michael sangsi saat Raphael sepenuhnya mengabaikan Mich.

Namun Livia tetap tak membuka pintunya, dan malah berkutat dengan dirinya sendiri. "Aku tak lapar."

"Tapi kau sudah tak makan seharian," bujuk Raphael tak kehabisan akal.

"Aku tak akan mati kalau tak makan sehari saja."

Memejamkan mata Raphael menghembuskan nafas kesal dan berkacak pinggang. Ia menatap pintu yang tertutup dan melengos pergi saat Michael mengguncang kenop pintu dan memukul lebih keras.

"Livia buka sekarang atau aku akan mendobraknya."

Di dalam kamar, Livia sedang duduk tepat di depan pintu sambil menekuk ke 2 lututnya. Antonio melupakan hari paling bersejarah di keluarga Larodi dan lebih mementingkan Evelyn Lacrox.

Bagaimana Livia tak marah? Ia bahkan menangis semalam penuh dan yakin kalau kantung matanya pasti sangat tebal. Antonio bahkan melupakan janji yang ia buat sendiri di depan makam orangtuanya.

Raphael kembali tak lama dengan Katya dalam gendongannya. Katya memegang leher kuat Raphael dengan kedua tangannya yang kecil. Ia menatap senang kepada paman Michael saat mereka berhenti di depan pintu.

Raphael membisikkan sesuatu di telinga anaknya dan mengangguk pada Katya sementara anak itu membuka mulutnya.

"Mommy...." mulai Katya sembari berada di pelukan ayahnya. "Mommy aku lapar."

Terdengar jawaban ragu dari dalam,  "Angelica bisa menyuapimu."

"Katakan pada Mommy kau mau disuapi olehnya," bisik Raphael sementara Katya mengulangi ucapan ayahnya.

"Katya mau Mommy."

"Minta saja paman atau ayahmu," tolak Livia menguatkan dirinya.

Katya yang bingung malah menatap ayahnya sementara Raphael menggeleng putus asa. Katya mulai menggigit bibirnya, menahan airmata yang siap tumpah kapan saja. Ia tak paham mengapa ayahnya tiba-tiba menyuruhnya berbohong, dan mengapa ibunya tak mau menemui dia.

Apa mereka tak menyayanginya lagi? Dipicu pemikiran itu, bibir Katya bergetar dan ia mulai meneteskan airmatanya sebelum ia menangis keras.

"Katya mau Mommy! Katya mau Mommy!"

Terkejut akan tangisan anaknya, Livia berdiri , langsung membuka pintu dan ia menatap lurus ke Katya yang menangis. Livia mengambil Katya dalam gendongan Raphael dan menepuk-nepuk punggung putrinya.

"Apa yang papamu lakukan sampai kau menangis?"

Raphael menggeleng cepat. "Aku bersumpah aku tak tahu. Katya hanya menangis dan...."

EVE, MY LOVE (LARODI SERIES #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang