PART 24

10.7K 938 48
                                    

"Siapa Santoz Antonio?" tanya Evelyn lagi saat lelaki itu kembali ke sisinya dengan cepat.

Matanya bersinar aneh sementara ia meremas kedua bahu Evelyn. Mungkinkah secepat ini? Apa kebersamaan mereka memang harus berakhir secepat ini?

"Apa kau sudah mendapatkan ingatanmu kembali?"

Evelyn menggeleng sesal, "Bukan. Hawon mengatakan bahwa seorang pria bernama Santoz mengincar nyawaku. Siapa dia dan kenapa Santoz mau membunuhku?"

Antonio merasa luar biasa lega. Bagus, Ave masih belum tahu. Ia ingin tersenyum sesaat sebelum mengerutkan dahinya bertanya.

Alih-alih menjawab, Antonio malah melemparkan pertanyaan ke Evelyn dengan waspada. "Kapan Hawon menemuimu?"

"Di rumah sakit. Ada apa?"

Raut wajah lelaki itu tak terbaca saat ia memandangi Evelyn. "Telepon Hawon."

"Ap..apa? Tapi kenapa?"

"Telepon saja Eve!"

Evelyn mengangguk dan merogoh sakunya saat ia menelpon Hawon. Antonio langasung mengambil HP tersebut dari tangan Evelyn.

"Kita perlu bicara. Cat's Cafe. 3 jam lagi."

Evelyn merebut paksa HP itu, ia berniat menyuruh Hawon agar tak menuruti ucpan Antonio. Namun saat menatap layarnya, panggilan sudah dimatikan dan ia menatap Antonio kesal.

"Tidak! Kita yang harus bicara Antonio. Sebagai istrimu, aku harus tahu alasan mengapa aku harus mati oleh Santoz."

"Kau tak akan mati. Aku bersumpah aku akan menjagamu," ucap Antonio lambat-lambat yang malah membuat raut wajah Evelyn semakin tersiksa.

"Antonio, aku mengenalmu tapi aku juga tidak mengenalmu," bisiknya dengan suara tercekat dan ekspresi kesakitan. "Kau suamiku, tapi aku bahkan tak bisa mengingat 1 pun memori kita. Aku ingin mengenalmu, aku ingin mengetahui seluruhnya tentang dirimu."

Antonio memegang kedua tangan Evelyn dan meremasnya kuat. "Ada alasan mengapa aku tak ingin ingatanmu kembali Eve. Dan itu berhubungan dengan nyawamu."

"Antonio, aku tak tahu dan aku tak yakin apa aku pernah melihat Santoz atau tidak. Bagaimana aku bisa menjaga diriku sendiri dari musuh yang tak terlihat?" tanya Evelyn balik.

Antonio tahu, cepat atau lambat Evelyn pasti akan bertanya hal ini. Terlebih insiden penembakan itu. Tapi Antonio tak bisa membahayakan nyawa Evelyn. Tidak sampai ia tahu siapa mata-mata Santoz.

"Apa yang Hawon katakan saat kau menanyakan soal Santoz?"

"Dia hanya bilang bahwa dia akan membantuku menyelidiki masalah ini tapi ia juga menolak memberitahuku," jawab Evelyn saat menelan ludahnya.

"Evelyn, dengarkan aku. Kau adalah istriku. Kau adalah prioritasku saat ini. Aku tak mau kehilangan siapapun lagi. Hawon tak mau memberitahumu karna ia takut kau akan terluka."

"Dalam kasus apapun, aku tak bisa melindungi diriku sendiri andai aku tak tahu siapa Santoz!"

Saat Antonio masih tetap bungkam, Evelyn membuang wajahnya ke samping dan membelakangi lelaki itu. Ia memeluk dirinya sendiri dengan suara yang diliputi kekecewaan.

"Setidaknya biarkan aku melihat wajah lelaki itu. Untuk berjaga-jaga agar aku bisa menghindarinya."

"Kau tak bisa," tolak Antonio dan saat Eve berbalik memprotes, Antonio melanjutkan kalimatnya dengan tenang.

"Aku pernah hampir berhasil menangkapnya di Colombia beberapa tahun lalu namun sayangnya peluruku mengenai istri dari Santoz. Di saat bersamaan, bala bantuan tiba dan mengebom kediaman pria tersebut."

EVE, MY LOVE (LARODI SERIES #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang