💤 Bab 4

1K 381 53
                                    

"Cinta adalah kunci dari tiap-tiap keadaan yang baik dalam kehidupan manusia."
-Chandra Putra Dwinata.


"Nyamuk nyamuk di dinding diam diam merayap datang seekor cicak, hap hap cicaknya mati." Nyanyi Adyatma dan Sandi.

"Diam bangsat!" perintah Chandra kepada Sahabatnya.

"Ok ok," jawab Adyatma dan Sandi

"Nanti aku boleh gak jadi sayangnya kamu?" tanya Chandra yang memandang wajah yang tadi pagi membuat Chandra terpesona

"Oh iya dari tadi ngomong sayang sampe lupa, perkenalkan nama aku Chandra Putra Dwinata," ucap Chandra yang lupa kalau belum kenalan.

"Sandra Indah Sari," ujar Sandra sambil menyalurkan tangannya.

"Nanti aku boleh gak jadi sayangnya kamu?" tanya Chandra yang kedua kalinya sambil memandang wajah Sandra yang cantik dan manis.

"Aduh kok gua jadi deg-degan gini yah, padahal gua baru kenal sama nih cowo," batin Sandra.

"Mungkin sekarang kamu diam membeku, tapi kalau kita udah pacaran nanti kamu yang gak mau diam." Ucap Chandra. Namun Sandra langsung meninggalkan Chandra, tapi Chandra langsung mengikutinya meninggalkan kedua sahabatnya karena bel masuk berbunyi

"Nyet, Nyudutnya jadi gak?" tanya Ady kepada Chandra dengan volume yang keras

"Kapan kapan, gua dah di sudut cinta sama si Sandra." Jawab Chandra terhadap Chandra dengan volume yang keras pula.

"Pea, tadi lu bilang abis selesai makan mau nyudut." Ucap Ady.

***

Adyatma Putra Bagaskra yang hobinya nyudut sehari bisa 2 bungkus. Gilaa lu mau dagang asongan kali. Teringat kata Chandra yang mengenal Ady dan terkena virusnya Ady.

***

Akhirnya yang ditunggu tiba bagi Anak yang Sekolah siang. Semua murid-murid meninggalkan Kelas, namun Chandra dengan cepatnya turun dari tangga karena hari ini piket.

"Anjing, Chendol lu piket malah kabur." Kata Hary dengan volume yang keras.

"Kebiasaan bocah," ucap Aziz kepada Hary.

"Lah kok di tutup? Apa ayah udah pulang?" ucap Chandra sambil melihat ruang kepsek yang di kunci.

"Oh mungkin ayah udah di rumah." Batin Chandra. Sambil menuju ke tempat parkir.

"Eh mobil gua kan taruh di tembok deket sekolah, bukan di parkiran," ucap Chandra.

"Lu ngomong sama siapa bang," kata Pak Asep tukang parkir kepada Chandra.

"Gapapa kang," ucap Chandra terhadap Pak Asep

Chandra menuju toko deket sekolah sambil melihat Sandra yang sedang menunggu seseorang di halte. Chandra pun langsung mengas mobilnya dan menuju Sandra yang diam beberapa menit di halte tersebut.

"Cewek secantik kamu gak pantes tau sendirian di sini." Ucap Chandra sambil membuka kaca mobil.

"Terus apa masalahnya aku disini?" tanya Sandra kepada Chandra.

"Nanti kamu di ganggu preman di sini, kan aku yang repot." Jawab Chandra terhadap Sandra.

"Kalau premannya aku gapapa, asal kamu berada di samping aku." Kata Chandra sambil memegang tangannya Sandra.

"Mau ngapain?" tanya Sandra yang sadar tangannya di pegang Chandra.

"Mau di anterin kagak?" tanya Chandra kepada Sandra

Chandra.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang