💤 Bab 10

521 250 2
                                    

"Wa'alaikumsalam, eh ada apa nih? Tumben Chandra bawa temen di sini." Ucap Agung sambil melihat Chandra yang memegang tangan Sandra.

"Wa'alaikumsalam, mau kerja kelompok yah?" tanya Selvi kepada mereka bertiga.

"Gak kok mah, kita ke sini mau mampir aja, abis itu kita bertiga dan Chandra mau jenguk Sandi yang lagi sakit." Jelas Sandra kepada Mamah Kekasihnya.

"Mah?" ujar Agung yang bingung dengan ucapan Sandra pada Istrinya.

"Nanti Mamah ceritain ya, Yah." Ucap Selvi terhadap suami tercintanya.

Mereka pun melakukan perintah wajib untuk mendirikan shalat mahgrib, terkecuali Lesti yang bersama Ayah dan Mamanya Chandra di ruang tamu.

Setelah beberapa jam, mereka bertiga dan Chandra pun turun ke lantai bawah menuju Ruang Tamu yang masih ada Ayah dan Mamanya Chandra yang sedang asiknya menonton acara tv.

"Dek? Ayah mau ngomong sesuatu sama Adek."

"Ngomong empat mata antara Ayah sama Adek." Ucap Agung terhadap Anak Kesayangannya.

"Ngomong empat mata antara Ayah sama Adek," ucap Agung terhadap putra kesayangannya.

"Baiklah Yah," jawab Chandra yang membuatnya tidak tau apa yang Ayah mau dibicarakan dengannya.

"Wei Teman-teman?" tanya Lesti kepada Adyatma dan Sandra.

"Apa Lesti," jawab Sandra yang sedari tadi mengobrol dengan mamanya.

"Apa Lesti yang bawel," jawab Adyatma sambil menyenderkan kakinya di atas meja.

"Ady, dy gak punya tata krama yah?" tanya Lesti sambil berbisik di telinga Adyatma. Kemudian Adyatma langsung menurunkan kakinya di atas meja.

"Ape sih les," ucap Adyatma.

"Ada apa Lesti? Mama Chandra ingin tau dong," tanya Selvi terhadap Lesti yang membuat Lesti canggung melihat tingkah Mamanya Chandra.

"Gini Tante, Sandra, Ady, tadi saya nelpon Mamanya Sandi terus katanya kalau hari ini Sandi harus istirahat dulu, kalau mau jenguk besok pagi atau lusa aja! Soalnya Sandi harus banyak istirahat," jawab Lesti dengan panjang x lebar x tinggi ibaratkan rumus volume balok.

"Emang Sandi sakit apa?" tanya Selvi terhadap Lesti.

"Katanya sih demam tante," jawab Lesti sambil tersenyum terhadap Mamanya Sandra.

"Bener tuh, kalau Orang demam harus banyak istirahat, gak boleh kena hawa dingin, harus minum obat secara teratur. Kalian semua kalau mau jenguk jangan malam-malam gak baik buat kesehatan kalian atau gak buat si Sandinya! Mending kalian jenguk pagi-pagi atau siang hari, gapapa kalau siang hari kalian jenguk si Sandi, tar Ayahnya Chandra yang kasih surat dispensasi buat kalian semua biar kalian gak di Alfain!" ucap panjang x lebar oleh Pak Agung. (Meskipun gak tinggi-tinggi hahaha, maaf Pak Agung, Author khilaf).

"Nah ada bener juga tuh, besok siang aja biar gua gak sekolah!" perintah Chandra terhadap teman-temannya.

"Kamu yah, Chandra emang gitu mau nya gak sekolah melulu hahahahah," kata Agung sambil tertawa lepas di depan teman-temannya Chandra.

"Kalian kalau libur sehari besok gapapa asal pas lusa, kalau ada tugas segera di kumpulkan!" perintah Pak Agung Kepala Sekolah SMA Nuansa Tangerang.

"Kepala Sekolah idaman banget nih hahahaha." Ucap Adyatma sembari tertawa, membuat seisi rumah penuh dengan canda dan tawa.

Namun Lesti dan Sandra cuma tersenyum melihat baru pertama kali Kepala Sekolah menawarkan Libur terhadap muridnya.

"Tapi emang gapapa Cuma sekedar jenguk doang gak sekolah?" tanya Sandra kapada Ayah kekasihnya.

"gapapa sayang," jawab Chandra yang keceplosan memanggil sayang di depan orang tuanya.

"Upsss," gumamnya sambil menutup mulutnya dengan tangan. Namun Selvi dan Agung hanya menggelengkan kepala terhadap kelakuan anak kesayangannya.

"Si Annisa mana? Mah, Yah," tanya Chandra yang heran adiknya gak kelihatan semenjak kakaknya pulang. Kemudian Dering nada Handphone berbunyi. "tuh bang, adek kamu nih nelpon." Ucap Selvi terhadap Chandra.

"Yaudah Mah angkat!" perintah Chandra terhadap mamanya, kemudian Selvipun langsung mengangkat telpon dari putri kesayangannya.

"Bang, Adek kamu minta di suruh jemput!" perintah selvi sambil menutup telpon dari putri kesayangan.

"Kalian semua mau nginep di rumah Chandra?" tanya Pak Agung terhadap Adyatma, Lesti, dan Sandra.

"Kalau mau nginep izin dulu sama orang tua kalian! Masalah kamar mah gampang, ada 1 kamar yang kosong. Apa saya minta kasih tau ke wali kelas kalian? Biar wali kelas bilang ke Grup orang tua," kata Pak Agung sambil meminum the anget buatan istri tercintanya.

"Makasih loh Pak, gak usah repot-repot nanti kita nelpon orang tua kita biar di izinin apa gak," ujar Sandra yang mewakili semua teman-temannya.

Namun seketika Chandra hilang, hilang bagaikan tatapan berliant di dalam ruangan yang penuh dengan kebisingan obrolan yang penuh dengan candaan.

Chandra menghilang karena mau menjemput adek kesayangannya yang telah selesai menuntut ilmu ke duanya, yak Les di Strategis. Tempatnya sih gak Strategis amat ya, cuma Annisa les-Nya maunya malam gak mau siang katanya panas mangkanya Annisa agak takut kalau pulang malam malam.

"Assalamu'alaikum," ucapan salam dari Chandra terhadap adik tersayangnya.

"Wa'alaikumsalam," ucap Annisa dengan volume yang kecil.

"Ayo naik!' perintah Chandra terhadap adik tersayangnya untuk

Sementara itu ada yang mengawas Annisa sejak tadi namun Chandra tidak melihat siapa siapa. 15 menit kemudian akhirnya nyampe di rumah setelah melewati jalanan yang mulai sepi.

Akhirnya Sandra, Lesti, dan Adyatma nginep di rumah Chandra tanpa mempersiapkan terlebih dahulu pakaian dari rumah, sementara itu Annisa masih terdiam tidak tau alasannya kenapa.

"Akhirnya lu bisa nginep juga di rumah guan yuk," ucap Chandra kepada Adyatma sambil tiduran di tempat tidur.

"Ini permalem berapa juta bang," ucap Adyatma dengan kata-kata candaannya.

"nyuk emang kata lu kata ini villa, hahahahah," ujar Chandra sambil tertawa.

"Eh gants tadi adek lu kenapa?" tanya Adyatma dengan herannya kepada Chandra.

"Alah besok aja lah, hari ini gua cape dan lelah yang membara," jawab Chandra sambil mengambil selimut yang ada di depannya.

Akhirnya mereka pun tidur dengan lelapnya diiringi music pop barat saat malam gerap bertabur air-air yang turun dari langit membuat suasana di sekitarnya mulai dingin. Entah kenapa minggu-minggu ini sering sekali turun hujan.

***

Rabu, 7 Februari 2018. Semilir angin berhembus dengan hangatnya, taburan bintang yang biasanya menghiasi langit yang gelap kini telah berubah menjadi langit yang berawan. Sayup-sayup tersengar kicauan burung yang bersenandung merdu mengiringi tarian sang pohon.

Terlihat beberapa orang yang memilih memanfaatkan waktunya dengan berolahraga ringan, meminum secangkir kopi dan teh, dan ada pula yang memilih memulai bersiap-siap untuk pergi ke sekolah dan ke tempat kerja.

Tepatnya di rumah Chandra, keluarga Chandra beserta teman-teman yang menginap di rumahnya nampaknya telah bangun dari tidurnya.

***

Selamat membaca + dengerin lagunya

volumenya dikecilin yah biar enak.

Maaf ceritanya gaje + apabila ada typo

Vote + Comment.

Jangan lupa Add Wattpad aku.

Chandra.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang