💤 Bab 14

263 26 2
                                    

"Beroleh kemenangan lantaran seorang sahabat lebih berharga dari pada kemenangan mendapat cinta dari seorang perempuan."
-Chandra Putra Dwinata.

"Berarti kamu yang gila," kabur Chandra yang membuat Sandra mengejarnya.

Kelakuan Chandra dilihat oleh Mamanya, sambil teriak sekenceng-kencengnya.

"Chandraaaaaa," teriak Selvi membuat Chandra berhenti seketika.

"Ehh ada Mama, kirain Chandra lihat mama lagi tidur," ucap Chandra sambil mengelus rambutnya.

"Mama kebangun, tadi ada apa berisik-berisik, taunya kamu yah," Selvi langsung menghampiri Chandra dan menjewer kupingnya anaknya.

"Ampun! Mama cantik," Kemudian Selvi melepas Jewerannya, kemudian beralih ke sofa ruang tamu disertai Sandra disampingnya.

"Oh iya mah, Chandra mau anterin Sandra dulu!" perintah Chandra kemudian menyodorkan tangannya untuk salim kepada mamanya.

"Sana gih! Berisik kalau ada kamu, adek kamu belum pulang dari tadi siang katanya lagi kerja kelompok. Setelah antar Sandra, kamu jemput si Annisa di rumah temennya nanti malam!" ucap Selvi sembari memerintahkan Chandra untuk menjemput anak perawannya.

***

Langit yang mulai memudar, awan-awan yang mulai menghilang dari fokus mata makhluk yang yang melihatnya. Chandra yang mengendarai motor ninjanya mulai melewati jalan yang agak sedikit macet layaknya Ibukota, Chandra pun telah sampai mengantarkan kekasihnya ke rumahnya.

"Makasih," jutek Sandra sambil melepaskan helm milik kekasihnya

"gleich," ucap Chandra sambil mengambil helm miliknya dari genggaman kekasihnya.

"Bahasa apa lagi sih," ketus Sandra kemudian meninggalkan Chandra yang berada di luar rumahnya.

"Bahasa orang bugis wkwk," kekeh Chandra yang sebenarnya yang Chandra ucapkan tadi adalah bahasa jerman.

Chandra pun langsung menaiki motornya kemudian men gas motornya, melewati jalanan yang pernah ia lewati (gak ada bosen-bosennya) menuju basecamp Sanca. Setelah beberapa menit akhirnya sampe juga.

Bremmm.... Bremmmm.... Bremmmm..., suara motornya Chandra kemudian menghentikan laju motornya dan membuka helmnya.

"Lama amat," ucap Adyatma yang menunggu leadernya datang.

"Kata lu kalau gua gak bawa Sandra kesini bakal risih, yaudah gua antar Sandra ke Rumahnya," jawab Chandra yang kemudian menghampiri anggotanya.

"Wey bro!" ucap Sandra sambil men tos tangannya ke anggotanya yang sedang duduk.

"Nyet tumben loh kesini," ucap Reyhand kepada leadernya.

"Yaudah gua balik!" becanda Chandra langsung meninggalkan anggotanya beberapa langlah kaki.

"Becanda elah bro," ucap Reyhand kemudian menghampiri Chandra.

"Bughhh," pukulan pelan yang dilakukan oleh Chandra kemudian berucap, "Gua juga becanda bro."

"Kan Gapapa bawa cewe lu juga," ucap Adyatma kepada leadernya.

"Yee gila," kesel Chandra.

"Ahhh kenapa jadi bahas cewe sih," Azka yang menghampiri Chandra kemudian berucap, "Kasian gua jomblo nih."

"Jelek kali lu ka, hahahaha," ketawa semuanya yang ada di warung milik babeh Joni, Babeh Joni pun langsung datang dan berucap, "Wey Zka jangan kawatir anaknya babeh juga lagi jomblo."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Chandra.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang