💤 Bab 8

812 293 15
                                    

"Sebaiknya berjuang untuk hidup jujur dari pada hidup mewah penuh dosa."
-Chandra Putra Dwinata.


"Wey nyet, gua ada berita bagus nih?" Adyatma berucap kepada Chandra dengan begitu semangatnya.

"Wa'alaikumsalam, Adyatma Putra Bagaskara yang Gantss." Chandra mengucap dengan ucapan yang beda kepada sahabatnya itu.

"Oh iya lupa, assalamu'alaikum Chandra Putra Dwinata. Makasih lu udah panggil gue Gantss." Adyatma berucap sambil merangkul pundak Chandra dan menaik turunkan kedua alisnya.

Namun Adyatma tidak henti-hentinya loncat layaknya katak di depan halaman kelas yang membuat Chandra malu. Tingkah konyol Adyatma membuat semua penghuni sekolah yang berlalu lalang melewati mereka menatap bingung. Sampai akhirnya Chandra menendang kakinya Adyatma, yang tentu saja membuat Adyatma terjatuh dari loncatannya tersebut.

"Maaf Gantss, lu kayak orang gila dah loncat-loncatan kek gitu. Emang ada berita apa sih?" tanya Chandra sambil membantu Adyatma agar kembali berdiri.

"Iya dah yang baru jadian. Btw ada berita bagus nih?" tanya kedua kalinya Adyatma kepada Chandra.

"Apa berita bagusnya, Gantss," ucap Chandra terhadap Adyatma sembari memperhatikan ekspresi wajah dari Adyatma.

"Ada berita bagus nih?" tanya Adyatma yang ketiga kalinya yang tentu saja membuat Chandra mulai merasa kesal.

Kemudian Chandra berjalan meninggalkan sahabatnya yang bertingkah layaknya ikan yang sedang senam maumetre di daratan bersama ibu-ibu kompleks.

"Ettt, kan Adyatma JONES ya makanya dia udah gila seminggu ini," batin Chandra.

"Wey, lu gak jadi masuk ke kelas?" tanya Adyatma kepada Chandra, yang tak kunjung memberi tahukan berita tersebut dan bertingkah konyol terhadap Chandra.

"Wkwkwkwk." Chandra tertawa dengan sedangnya sembari turun ke bawah, untuk membeli minum di kantin. Memang sih tadi niatan Chandra mau masuk ke kelas buat menaruh tasnya saja, hanya saja tingkah Adyatma yang gila tak tertolong membuat Chandra menghentikan niatannya menuju ke kelas.

"Gua ikut Gantss!" Adyatma langsung menghampiri Chandra yang sedari tadi tertawa, namun tawanya kali ini mulai mereda dan tidak sekeras saat menatap Adyatma ditagih hutang oleh Ibu-ibu kantin karena menunggak selama seminggu ini.

"Yaudah kalau mau ikut, tapi jangan ngutang lagi ya?" Chandra berkata dengan ucapan yang menyindir jiwa pengutang Adyatma.

"Mojokin mulu anying. Kampreto." Adyatma mengucapkan kata kata tijelnya kepada Chandra.

"Tuh kan, bahasa Alien nya keluar. Ntar di kantin bahasa hewannya keluar lagi." Canda Chandra yang lalu melanjutkan langkah kakinya menuju kantin.

Sampai akhirnya langkah kakinya terhenti di salah satu kedai yang yang terdapat di kantin. Chandra membeli 2 air mineral, yang tentu saja membuat Adyatma heran.

"Lu beli 2? Satu lagi buat gua yaaa, Gantss," tanya Adyatma dengan percaya diri mencoba meraih salah satu air mineral dari tangan Chandra.

"Najis, beli sendiri lah?" Chandra berkata dangan sedikit bercanda kepada Adyatma.

"Najis apa nih kalau gua? Gantss," tanya Adyatma dengan Chandra.

"Najis mugholadoh." Chandra menjawab pertanyaan dari sahabat tergilanya.

"Lu kata gua ini hewan. Gantss wkwkwk," ucap Adyatma sambil tertawa dengan volume yang keras.

"Yee, Dodol Garut, Berisik tau gak!" sindiran yang dilontarkan Adyatma yang membuat Chandra kembali tertawa.

Chandra.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang