Prolog

15.5K 722 1
                                    

Saat ini, musim dingin sedang melanda kota Petersburg, Alaska. Dinginnya Petersburg tidak menyurutkan semangat gadis cantik yang sedang melayani para pengunjung cafe yang ada di pinggiran kota kecil itu. Ya, gadis cantik itu adalah Elena Hill atau biasa disapa Lena. Lena adalah gadis lemah lembut yang selalu tersenyum dan dengan telaten melayani para pengunjung cafe. Saat ini cafe sudah mulai sepi dan hanya tersisa satu orang pengunjung. Saat Lena mengantarkan Cappuccino ke meja ujung tempat pengunjung terakhir itu, tiba - tiba ......

"Dasar palayan bodoh! Kenapa lama sekali mengantarkan pesananku? Kau membuatku menunggu terlalu lama. Aku tidak akan datang lagi ke cafe ini. Semoga manager cafe ini segera memecat karyawan sepertimu!" Ujar pria itu dengan suara keras dan menatap tajam ke arah Lena.

Lena yang dibentak dan ditatap seperti itu hanya bisa menunduk seraya mengucapkan maaf berkali - kali. Matanya mulai berkaca - kaca.

"Aku tidak membutuhkan kata - kata maaf" ucap pria itu dengan tatapan menghina ke arah Lena, kemudian pergi.
Lena membersihkan meja tersebut sambil menangis. Kemudian berlari masuk ke ruang ganti karyawan

"Lena, berhenti menangis, kumohon. Itu bukan salahmu. Pria itu saja yang tidak sabaran." Ujar Rea menenangkan Lena yang masih saja menangis dalam pelukannya. Rea tau temannya ini memang sensitive dan mudah menangis, Lena juga penakut dan pemalu. Itu kenapa Rea sangat heran bagaimana bisa gadis seperti Lena menjadi kekasih Jeff yang kaku, dingin dan terlihat kejam. Dan saat ini, pria yang baru saja berkecamuk di pikirannya ada di pintu ruangan itu. Tepat dibelakang Lena dan menyaksikan Lena yang menangis.

"Kekasihmu sudah menunggu, Lena" Rea mengurai pelukannya dan kembali berkutat dengan barang - barangnya.

"Jeff, aku kan belum minta dijemput" Ujar Lena sambil memakai mantel tebalnya yang berwarna abu - abu dan tas slempang merahnya.
Jeff langsung menggenggam tangan Lena dan membawa gadis itu menuju mobil yang terparkir di depan cafe.

"Siapa yang membuatmu menangis, Lena?" Jeff bertanya dengan nada tegas, khawatir dan ketidaksukaan yang mendominasi.

"Ehmm tidak ada, Jeff. Aku tidak menangis"

Ucap Lena tanpa berani menatap Jeff. 6 bulan menjadi kekasih Jeff membuatnya menghafal dengan baik sifat Jeff. Jeff tidak suka jika ada yang membuat Lena sedih. Jeff tidak suka jika ada yang mengganggu Lena-nya, miliknya.

"Apa yang aku katakan tentang jangan berbohong kepadaku, Lena?" Ucap Jeff dengan nada tegas tidak ada bantahan.
Mendengar perkataan Jeff yang terdengar mengancam membuat Lena takut akan mengatakan kebohongan lagi

"Baiklah, Jeff aku akan menceritakan siapa yang membuatku menangis tapi setelah kita tiba di rumah." Lena memaksakan untuk tersenyum kemudian memeluk Jeff erat. Pelukan Jeff adalah tempat ternyaman dan teraman untuk Lena.

"Baiklah. Aku mencintaimu, Lena." Ucap Jeff dengan tulus dan lembut seakan kemarahannya ikut hilang tergantikan oleh kehangatan dari pelukan Lena.

“Aku juga mencintaimu, Jeff." Ucapan Lena yang dibalas Jeff dengan kecupan di keningnya. Kemudian Jeff mengemudikan mobilnya menuju rumahnya seraya menggenggam tangan Lena yang sudah tertidur pulas di kursi penumpang.

"Apa yang kau lakukan padaku Lena? Kau benar - benar membuatku merasa takut kehilangan untuk pertama kalinya dalam hidupku. Jangan pernah tinggalkan aku." Ucap Jeff berbisik menatap Lena yang berada disampingnya dengan tatapan yang sulit diartikan.





Don't forget to vote & comment guys, thank you!
·
·
·
Kalo respon kalian bagus aku bakal update next chapter  secepatnya 😘

To Love Too MuchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang