TLG part 11 - Tikung?

35 9 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca ya! Maaf kalo banyak typo soalnya belum aku edit

Happy reading:)

______________________________
______________

Bel istirahat sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu, namun Nadine masih betah berada di dalam kelas, lebih tepatnya ia sedang menyelesaikan catatannya yang sempat tertinggal karena melamun di saat jam pelajaran.

Lagi-lagi kedua ujung bibirnya tertarik keatas, menampilkan sebuah senyuman manis gadis itu. Saat memikirkan kejadian di rooftop tadi pagi.

"Ya ampun Nadine, kenapa Lo jadi mikirin dia terus." Gerutunya seraya memukul-mukul kepalanya sendiri.

Tidak mau terus-menerus duduk di bangkunya, Nadine membereskan alat tulisnya. Lalu pergi menuju kantin untuk menyusul teman-temannya yang sudah terlebih dahulu pergi ke sana.

Nadine mengedarkan pandangannya saat sudah sampai di area kantin, mencari keberadaan teman-temannya.

"Nadine!"

Nadine mencari seseorang yang telah memanggilnya. Dari suaranya saja ia sudah tahu jika yang memanggilnya adalah keyra.

Retina Nadine menangkap sosok temannya itu yang kini sedang melambai-lambaikan tangannya.

Saat ingin melangkah, Nadine baru menyadari jika keyra duduk bersama cowok yang sedari tadi telah menguasai pikirannya. Matanya menatap cowok yang kini sedang bersandar pada tembok yang sialnya cowok itu juga menatapnya.

Nadine menghampiri keyra, dan teman-temannya yang ternyata telah bergabung juga dengan teman-teman yoga.

"Sini Nad duduk di samping gue."

Nadine pun menuruti perintah keyra, duduk di samping cewek itu, ia duduk tepat di hadapan yoga, yang membuat Nadine salah fokus.

"Lo udah selesai nulisnya, Nad." Tanya Dea yang duduk di sebelah kanan keyra.

"Belum si dikit lagi, tapi karena perut gue laper jadi gue kesini." Jelasnya.

"Makannya Nad kalo guru lagi dikte Lo dengerin jangan ngelamun terus, jadi ketinggalan kan nulisnya."

"Iya key nanti gue nggak gitu lagi." Jawab Nadine.

"Ekhem-ekhem."

Kini semua mata yang berada di meja itu menatap Ferry yang tiba-tiba berdehem.

"Neng Nadine." Panggil Ferry dengan nada yang di sengaja mendayu-dayu.

"Anjir jijik bege." Ucap Leon yang kebetulan duduk di samping Ferry seraya menoyor kepala cowok itu.

"Sirik aja lo nyet. Gue tuh lagi berusaha ngerayu dek Nadine." Ucap Ferry.

"Bukannya suka sama Lo justru nanti Nadine gumoh denger suara Lo yang kaya gitu."

Ucapan Ryan sontak membuat mereka semuanya tertawa, kecuali yoga yang hanya diam saja tidak menanggapi candaan temannya.

"Bener banget apa kata Ryan, bisa-bisa nanti Nadine jadi ilfil sama Lo fer." Ucap Keyra.

Semuanya kembali tertawa, termasuk Nadine. Cewek itu tertawa seolah tidak mempunyai beban dan tanpa menyadari seseorang di seberangnya sedari tadi menatapnya dengan intens.

Namun seketika tawa Nadine terhenti ketika ponselnya berdering, menandakan bahwa ada telepon masuk.

Cewek itu mengerutkan dahinya saat melihat nama yang tertera di ponselnya, kemudian menggeser icon hijau yang muncul di layar ponselnya.

The Lovely GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang