(9) Tell the truth

214 19 0
                                    


Bastian menghentikan mobilnya di depan sebuah cafe. Dari dalam mobil, matanya memperhatikan cafe berlantai dua seraya mencari seseorang.

Ia lalu menoleh ke arah Sarah yang sedang menatap lurus ke depan.  Ia tahu ini adalah hal berat yang akan dilakukan oleh Sarah.

Sarah memperbaiki letak syal di lehernya. Sesaat ia memejamkan  mata, menenangkan diri sekaligus mempersiapkan dirinya.

Sebentar lagi ia akan bertemu dengan Rian. Hari ini ia akan menceritakan  tentang pernikahannya dengan Bastian kepada Rian. Ia tidak tahu bagaimana respon Rian nantinya. Semoga saja ia dapat menerimanya.

Sarah membuka matanya dan menarik napas panjang. Ia lalu membuka pintu mobil.

"Aku pergi dulu," katanya seraya melangkah meninggalkan Bastian dalam mobil.

"Sarah ?" tanya Bastian pada Sarah yang masih duduk termenung di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sarah ?" tanya Bastian pada Sarah yang masih duduk termenung di sampingnya.

Sarah masih belum bergeming  sejak keluar dari cafe menemui Rian. Sesaat sebelum ia melesat pergi dari cafe itu, ia melihat Rian yang menatapnya dari jendela lantai dua. Ia bisa melihat kekecewaan dari tatapan Rian. Dan Sarah masih belum bicara sepatah kata pun sejak tadi.

Bastian meminggirkan mobilnya di sebuah taman. Ia ingin memberikan sedikit waktu untuk Sarah sebelum mereka sampai di rumah.  Bastian dan Sarah terdiam cukup lama. Masing-masing sibuk dengan pikirannya masing-masing. Bastian melirik Sarah yang masih menatap lurus  ke depan.

Pandangannya beralih ke tangan Sarah yang mengepal. Ingin sekali rasanya ia menggemgam tangan itu untuk memberi ketenangan. Namun ia yakin bahwa salah satu alasan yang membuat dia seperti itu adalah dirinya.  Tangannya yang hendak meraih tangan Sarah berhenti begitu ia melihat air mata mengalir di pipinya.

Sedetik kemudian, Sarah terisak dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.  Lama kelamaan tangis Sarah semakin keras.  Bastian masih dalam posisinya. Dengan sabar ia menunggu sampai emosi Sarah mereda. Tak ada yang dapat ia lakukan selain menunggu.

"Rah, apa yang harus ku lakukan untukmu sekarang ?" tanya nya dalam hati.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
can we be happy ever after? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang