eclair ÷ 11

5.6K 748 96
                                    

malamnya, arin jingkrak-jingkrak di atas kasur. seperti energinya terisi kembali dengan ucapan 'sama-sama'. sederhana, tapi amat berarti. buku lks yang ada di atas kasur tak sengaja terinjak oleh kaki si pemilik. lecek. namun gadis itu masa bodoh dengan keadaan bukunya. toh dia jarang belajar.

hari ini mark berbeda. sudah cukup lama mark tidak membuka mulut di depan arin. tadi, saat petugas piket diminta membersihkan papan tulis (kebetulan jadwal piket arin dan mark hari ini), di depan mark berbisik pada arin. menanyakan apakah dia sudah makan atau belum. jelas-jelas mark melihat sendiri arin menghabiskan sebungkus pecel milik chaeyeong berdua dengan tzuyu.

oh, anak laki-laki ini sudah mulai aksi basa-basinya.

dan saat pulang, pundak mark sengaja menghantam pundak arin. ucapan maaf ke luar dari mulut mark. mungkin hanya arin yang mendengar karena anak laki-laki itu berbisik tepat di telinganya. mark berlari melewatinya sambil berteriak 'hati-hati ya!'.

apa susahnya bicara secara langsung?

arin kembali menatap buku. iya matanya menatap lurus ke buku, tapi pikirannya melambung kemana-mana.

"aduhhh kebayang terus," kata arin sambil memegangi pipi dengan kedua tangannya. bibirnya tak berhenti mengembangkan senyuman.

rasanya ingin berteriak supaya tau, bahwa hari ini dia adalah gadis paling bahagia di dunia. hahaha, lebay ya biarin aja.

suasana hatinya terpecah saat notif line masuk. chanhee. arin membukanya tanpa berpikir dahulu. ya, terkadang arin ogah-ogahan membuka chat dari anak laki-laki lain selain mark. dan karena kondisinya saat ini sedang happy, jadi tak masalah. toh mungkin chanhee hanya menanyakan arin 'lagi apa?'.





chanhee
besok pulang naik apa rin? mau bareng ngga?






ah sial lagi-lagi ajakan pulang bareng. bukannya arin tidak suka. lagian pulang bareng—itupun hampir tiap hari, arin risih dengan tatapan kepo tetangga tiap kali dia pulang. pulang bareng cowok yang berbeda, kalau bukan dino ya chanhee. dulu dengan mark, tetangga di rumah biasa saja. keluarga mark mantan warga perumahan di sono jadi udah pada tau. dan juga, di rumah ada kak binnie, jadi dia bisa meminta kakaknya untuk menjemput.












arin
besok gue pulang sama kakak

chanhee
gapapa rin besok gue juga ngga les kok

arin
kan gue ngga nanya (delete)








arin bimbang. apa ia harus mengiyakan ajakan chanhee atau tidak. kebetulan binnie melewati kamar arin dengan semangkuk keripik. arin beranjak keluar memanggil kakaknya.

"kak, besok aku pulang sama kakak?" tanya arin.

"iya kan?" binnie balik tanya.

"ngga usah deh, kak. besok aku bareng temen."

"siapa namanya? kalo chaeyoung kakak bolehin," jawab binnie sambil memasukkan satu keripik ke mulutnya.

"yaudah aku pulang bareng kakak aja. jemput ya, jangan lupa—"

"widihhhhh cowok ya dek?" seru binnie. momen langka yang wajib diketahui soal adiknya dekat dengan seorang cowok.

"NGGA!" arin menutup pintu saking malunya.













arin
ngga chan besok gue pulang sama kakak








eclair ─ mark lee × arin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang