eclair ÷ 28

7.4K 648 83
                                    

arin benar - benar gak ngerti sama mark. padahal di rumahnya tadi ketawa - ketiwi kayak gak terjadi apa - apa. sekarang diem - dieman. di rumah sakit juga mark diem gak bilang apa - apa. cuma bilang "sini rin." udah gitu doang. bahkan saat nunggu antrian pengambilan obat juga mark gak ngomong apa - apa.

sebenarnya kenapa sih? tau kok mark cuma minta ditemenin, tapi bisa kan ngobrol apa gitu. arin capek sendiri tiap kali mereka diem - dieman selalu gadis itu yang memulai pembicaraan, bersusah payah mikir mencari topik.

ya maklumlah mark kan rada kaku.

selesai mengambil obat juga,



"langsung pulang ya. nih duaribu buat buat bayar parkir."



habis ngasih duit dua ribu gak bilang apa - apa. arin juga gak berkutat, hanya memandang secarik kertas dua ribu yang diberikan cowok di hadapannya.

aneh. setelah putus bisa - bisanya mark menemui arin. baru putus udah berani boncengin cewek lain. gimana kalau nanti naeun tau? habis udah masa sma arin yang tinggal empat bulan lagi.

arin sempat ge-er, apakah mark putus karena ia juga putus dengan chanhee?

jangan - jangan mark gak main - main soal perasaannya, kalau ia sungguh menyukai arin?

gak mungkin! arin menyangkal. mana mungkin cowok yang eneg tiap kali liat dia tiba - tiba jatuh hati padanya?

arin menggelengkan kepala. mark menangkap kelakuan arin melalui kaca spion. mark tertawa, sayangnya gak kedengaran sampai telinga arin.

"awas kepala lo copot," ujar mark.

arin berhenti. gadis itu mendekatkan kepalanya ke samping kepala mark. bahaya rin, kalau mark sampai oleng gue gak mau tanggung jawab.

"ngomong apa? lagi nyoba ngelawak ya? dari tadi kenapa diem aja?"

mark terkejut. gak biasanya arin berbicara frontal.

"udah berani ngomong ya?"

"emangnya lo siapa? gue cuma takut sama Tuhan."

mark terkekeh. ia bisa melihat arin tersenyum di belakangnya.

ya mungkin sudah saatnya.













perjalanan menuju rumah arin berlalu cepat. arin masih mau berlama - lama duduk di jok motor mark.

gak boleh, rin! lo bukan pacarnya mark!

krik krik krik

siang gini gak ada jangkrik tapi suasananya kenapa sunyi?

arin berdiri sambil menunduk. jemarinya menyelipkan helaian rambutnya ke belakang telinga, membuat mata mark tertuju pada jepit biru yang terpasang di rambut arin.

cocok dan ... sangat cantik.

"masih aja dipake?" tanya mark basa - basi, di hatinya mah seneng barang pemberiannya masih dipakai sampai sekarang.

"jelaslah. i ... ini jepit kesayangan gue." arin menunduk sambil memainkan jari.

mark mengamati ke bawah. ia tertawa lalu menghembuskan napas, pandangannya menghadap ke langit──sampai matanya terpapar sinar matahari, menyilaukan.

"sesuka itu ya sama gue?"

arin tersedak air liurnya sendiri. pede banget sih jadi orang?

tapi memang bener.

"cukup mark! gue udah muak sama permainan lo. pake kata - kata manis gitu gak akan merubah apa pun. gue udah gak ada perasaan lagi sama lo."


eclair ─ mark lee × arin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang