Assalamualaikum MissKhulip balik lagi. Aidan dan Mila balik lagi.
Semoga masih setia menunggu dan gak bosen-bosen pantengin Close To You terus.
Vote dan comment ditunggu terutama saran untuk perbaikan karya selanjutnya.
Warning 20+!!
+++++____________________________________________+++++
(SURAT YANG LAIN)
************************
MILA
Kamis, 14 Mei, Pukul 10.10
Sarah sedang berbicara dengan Randy di telepon, dan Aidan tidak bisa mendengar apapun. Sarah sedang menyetir dan mengaktifkan earphone nya, di sampingnya duduk Mila yang sama sekali tidak mengatakan apapun sejak 20 menit terakhir. Apa aku bergerak terlalu cepat? Tanya Aidan kepada dirinya sendiri. Tentu tidak, justru jika Aidan terus menunda-nunda, bisa saja Mila jatuh ke dalam pelukan pria lain. Dan Aidan menulis nama Herlan di daftar paling atas sebagai sainganya.
Aidan dan Sarah mengantarkan Mila sampai depan pintu apartemenya. Sebenarnya ia sangat enggan meninggalkan Mila dalam keadaan seperti sekarang, sudah pasti dia membutuhkan sosok teman untuk menjaganya. Tapi Aidan sendiri punya pekerjaan yang pantang untuk di tinggalkan, seorang korban lagi. Pembunuh gila itu tidak membiarkanya istirahat barang satu menit pun.
"Apa kau akan baik-baik saja sendirian? Atau kau perlu kupanggilkan seorang teman untuk menemanimu?" tanya Sarah yang sepertinya mengerti kegundahan hati Aidan.
Mila menggeleng kuat, "tidak. Aku sudah biasa sendirian, aku hanya akan mandi dan tidur," ucapnya.
"Bagus," gumam Aidan tanpa sadar.
Mila mengalihkan padanganya kearah lain, menghindari tatapan Aidan yang melihatnya aneh. Darahnya berdesir cepat saat mengingat hal terakhir yang dilakukan Aidan padanya.
"Oke. Kami pergi," ujar Sarah .
Aidan membiarkan Sarah berjalan dulu, butuh waktu sebentar untuk berdua saja dengan Mila. Sebaliknya Mila justru merasa saat ini bukan waktu yang tepat untuk menghadapi Aidan seorang diri.
"Kenapa kau masih di-sini?" Mila menelan ludah dengan susah payah.
Aidan merapatkan tubuhnya kepada Mila, membuat Mila semakin kehilangan keseimbanganya. Tidak mengatakan apapun, hanya berdiri seperti selama beberapa waktu.
"Telepon aku jika kau membutuhkan sesuatu. Jangan tinggalkan tempatku tanpa izinku dan jadilah anak baik dengan tidak melanggar apa pun," tutur Aidan pelan dan penuh penekanan.
Mila hanya mampu mengangguk patuh.
"Sekarang pergilah," usir Mila setengah hati, setengahnya lagi meminta Aidan untuk tetap tinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Close To You
ActionMila harus dikejutkan dengan kematian bibinya yang mendadak dan menjadi headline di koran dan media sosial online. Seakan semua masalah dimulai sekarang, Tamara kakaknya menghilang dari peradaban dan orangtuanya menuntut Mila untuk segera menemukany...