(SURAT PERTAMA)
~~~~~***~~~~~
Senin, 11 Mei, Pukul 21.35
Malam hari Mila baru mendapat panggilan untuk rapat di kepolisian, mayat bibi Karen baru selesai diotopsi. Detektif Randy bilang ada beberapa hal yang perlu di ketahui Mila. Untuk kesekian kalinya, Mila membersihkan perlengkapan di atas meja kerjanya dan bergerak menuju tempat parkir. Beberapa hari terakhir ini entah sudah berapa kali Mila berkunjung ke kantor polisi. Satu untuk menyelesaikan masalah Tamara yang tak kunjung selesai, dua mengenai kasus bibi Karen yang jauh lebih pelik.
Cukup malam untuk menemukan bahkan satu orang pun di tempat parkir kantor kejaksaan karena memang sudah tutup beberapa jam yang lalu. Mila merapatkan jasnya untuk menghalau angin malam yang dingin, sekaligus menekan ketakutan yang tiba-tiba menyergapnya. Mila bergegas memasukkan kunci untuk membuka pintu mobilnya, namun matanya menangkap sepucuk kertas di wiper mobilnya yang tidak dilihatnya saat parkir tadi. Mila celingukan kesana kemari meninjau siapa yang meninggalkan kertas diatas kaca mobil depanya. Dua kata yang sontak membuat bulu roma Mila berdiri semua.
"Selamat Datang."
Dimasukkanya surat misterius itu kedalam tasnya dengan tergesa-gesa dan langsung meninggalkan tempat parkir. Mila benar-benar tidak fokus saat menyetir, atas dasar apa surat itu bertuliskan 'selamat datang', Mila tidak sedang pasca liburan sampai harus menerima ucapan seperti itu. Atau, mungkin saja itu hanya sebuah surat kaleng tanpa makna yang ditaruh oleh orang iseng. Yang jelas pikiranya sedang kacau sekarang.
Mila berhasil sampai di pelataran kantor polisi dan langsung memarkirkan mobilnya di tempat parkir tamu, semua orang sudah menunggunya. Detektif Randy, seorang wanita, satu pria dan tentu saja Aidan. Justru dialah yang dilihat Mila saat pertama kali pintu terbuka.
"Maafkan aku membuat kalian semua menunggu. Aku harus mengikuti sebuah rekontruksi kejadian yang cukup panjang," tutur Mila tanpa diminta siapa pun.
"Tidak masalah miss Aditya. Duduklah agar kita bisa segera memulai rapat dan tentu saja segera pulang dan beristirahat," sahut Randy menegakkan tubuhnya.
Mila menyunggingkan senyumnya sedikit. "Terimakasih atas pengertian anda detektif."
"Ah, sebelumnya perkenalkan dulu. Aku Randy, ketua tim 1 divisi kejahatan kriminal. Si cantik yang disana, namanya Sarah. Dia bekerja bersamaku lebih dari 5 tahun."
Randy mengarahkan kelima jarinya menunjuk Sarah yang mengangkat tanganya dan tersenyum.
"Kau terlihat menawan Sarah," ucap Mila untuk menghilangkan kecanggungan, Sarah mengangguk bangga.
"Di samping kirinya itu Harry. IT di tim ini dan pria tampan yang terakhir, namanya Aidan. Kau pasti sudah bertemu denganya tadi."
Mila mengangguk dengan kikuk. "Benar. Aku bertemu denganya saat identifikasi tadi pagi," jawabnya singkat.
"Bagus. Mulai hari ini kau tergabung dalam tim ini untuk kasus hakim Karen. Jangan sungkan-sungkan kalau kau membutuhkan bantuan kami."
Mila tersenyum manis. Hanya satu kursi kosong tersisa, dan itu persis didepan Aidan. Terpaksa, mau tidak mau Mila harus duduk disana. Tiba-tiba pintu terbuka dan masuklah seorang wanita dengan jas putih khas profesinya.
"Apa kalian sudah lama menungguku? Maaf. Ada beberapa mayat yang harus kubereskan."
"Kau terdengar seperti pembunuh berantai saat berkata seperti itu Jes," gurau Harry.
Jessie tertawa, begitu juga beberapa orang di ruangan itu. Tapi tidak dengan Mila dan Aidan.
"Tentu tidak Jes, kami baru akan mulai. Dan oh, perkenalkan ini nona Mila dan Mila, ini Jessie petugas forensik kantor kami," Jelas Randy .
KAMU SEDANG MEMBACA
Close To You
ActionMila harus dikejutkan dengan kematian bibinya yang mendadak dan menjadi headline di koran dan media sosial online. Seakan semua masalah dimulai sekarang, Tamara kakaknya menghilang dari peradaban dan orangtuanya menuntut Mila untuk segera menemukany...