Mila harus dikejutkan dengan kematian bibinya yang mendadak dan menjadi headline di koran dan media sosial online. Seakan semua masalah dimulai sekarang, Tamara kakaknya menghilang dari peradaban dan orangtuanya menuntut Mila untuk segera menemukany...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fantasi yang gila.
Mila
Harusnya Mila ingat untuk tidak menangis di depan umum seperti prinsipnya, namun hari ini begitu melelahkan untuknya. Kemarin, kemarin lusa dan hari ini semua terasa sama beratnya dengan pengecualian Aidan. Aidan satu-satunya alasan yang membuat hari Mila ringan dan anehnya bergairah. Lebih dari 10 menit Mila memeluk kedua kakinya dan menenggelamkan kepalanya disana, menangis lagi. Pak Dhani masih terus menyebar anak buahnya ke semua tempat di Jakarta, tapi entah kenapa sampai hari ini belum ada tanda-tanda Tamara akan ditemukan.
Batinya ditekan habis-habisan oleh dua masalah besar, kakaknya dan penggemar rahasianya. Mila tidak tahu apa yang harus dilakukanya sekarang, bisa jadi dua kasus ini berhubungan atau tidak sama sekali. Mengingat penggemar rahasianya tidak pernah menyinggung Tamara di surat-suratnya ataupun terornya. Satu hal yang amat mengejutkan, kamera cctv yang diperiksa tim pak Dhani menunjukkan bahwa Tamara terakhir terlihat sedang berada di depan sebuah pintu apartemen, apartemen Mila.
Kakaknya berada dekat denganya dan dia kehilangan dia sekarang, berapa penderitaan lagi yang harus ditanggung Mila? Mila menghapus airmatanya dengan kasar dan berjalan menuju pinggir trotoar, mencegat sebuah taksi dan menyebutkan alamat tujuanya. Rumahnya. Dia merasa harus pulang ke rumah dalam arti yang sebenarnya.
"Patrick, aku ambil cuti satu hari. Ya, aku baik-baik saja. Baiklah." Mila mengakhiri panggilanya dengan atasanya.
Tanganya gamang, ibu jarinya sudah siap menekan nomor Aidan, tapi dia bimbang. Lebih baik tidak. Mila memasukkan ponselnya ke dalam tas, Aidan sedang sibuk melakukan invertigasi dan bukan waktu yang tepat untuk memberitahu kepergianya. Detektif Aidan sudah bersikap lebih dari baik padanya, dan dengan sengaja pria itu membuat Mila membangun harapan yang kian hari makin meninggi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.