Hai, Assalamualaikum Misskhulip balik lagi. Maaf ya update nya lama dan nunda banget. tugas kuliah sedang menumpuk dan protes minta segera dikerjakan. jadi, wattpad sedikit terbengkalai.
it's okay, enough. sekarang, aku sudah kembali lagi. dan kali ini aku upload dua scene sekaligus.
semoga suka ya, yang menunggu Aidan dan Mila, ada gak??
warning 18++
+++++_________________________________________________+++++
Apa yang terjadi?
Mila
Badanya nyeri dan sakit semua, pandanganya kabur dan kehilangan orientasi. Dimana dia sekarang? Dia sama sekali tidak tahu. Sebuah ruangan putih yang luas, tidak banyak perabotan. Hanya dua buah tempat tidur kecil dan satu meja nakas, dan sekarang Mila sedang tidur dengan tangan dan kaki terikat di salah satu tempat tidur. Seseorang yang lain tidur di kasur satunya, perempuan itu tidur miring dan memunggungi Mila sehingga dia tidak bisa melihat wajahnya.
Kepala Mila pusing luar biasa seperti baru saja tertiban palu godam. Tidak bisa bergerak sama sekali, ikatanya sangat kuat. Satu nama yang sangat ingin diucapkanya, Aidan. Dia butuh memberitahu Aidan keadaanya, ponsel. Dimana ponselku? Tanya Mila. Mila membanting kepalanya ke bantal, bodoh. Penculik itu pasti telah mengamankan ponselnya, dan lagi ponselnya mati. Jadi, percuma saja jika ponselnya ada ditanganya sekarang.
"dimana aku?" lirihnya. "apa yang terjadi?"tanyanya lagi.
Tidak banyak yang diingatnya, taksinya menubruk tiang listrik dan dia pingsan. Sebelum itu, ingatan tentang sebuah Terios hitam yang mengikutinya kembali. Kemungkinan besar pengemudi Terios itulah yang membawanya kesini sekarang, menyekapnya, membuatnya seperti kepiting yang tidak bisa bergerak.
"hei. Apa kau sadar? Apa kau masih hidup? Apa bisa kau mendengarku?" Mila berucap dengan suara pelan, tidak ingin siapapun mendengarnya selain perempuan yang tidur di samping ranjangnya.
"hai. Apa kau bisa mendengarku?" Tanya Mila sekali lagi. Kedua kaki dan tangan perempuan itu dalam kondisi terikat seperti dirinya.
Tubuh perempuan itu sama sekali tidak bergerak, jangan-jangan dia sudah mati atau hantu? Tanya Mila dalam hati.
"ya Tuhan, dimana aku?" keluh Mila.
Jika ini penculikan, maka pasti ada penjaga diluar sana, tapi siapa yang menculiknya? Mila tidak pernah punya musuh sebelumnya. Kecuali, penggemarnya yang gila. Matanya terpejam membayangkan itu, membayangkanya saja sudah membuatnya ngeri.
Tangan dan kakinya semakin nyeri saat dia mencoba untuk melepaskan diri. Sekali lagi, Mila meneliti kamar penyekapanya. Tidak ada ventilasi, ada sebuah lampu neon putih tergantung di langit-langit, ada rumah laba-laba dimana-mana. Jelas ini bukan rumah yang dihuni setiap hari, lebih mirip gudang yang tak terpakai bertahun-tahun. Baunya apek dan membuat mual, jelas karna tidak ada pertukaran udara yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Close To You
ActionMila harus dikejutkan dengan kematian bibinya yang mendadak dan menjadi headline di koran dan media sosial online. Seakan semua masalah dimulai sekarang, Tamara kakaknya menghilang dari peradaban dan orangtuanya menuntut Mila untuk segera menemukany...