Scene 13

139 10 4
                                    

Assalamualaikum MissKhulip balik lagi. yang kangen salam sayang yang nggak salam damai.

next part ya, dan tetaplah menjadi pembaca yang bijak.

Vote dan comment ditunggu terutama saran untuk perbaikan karya selanjutnya.

Warning 20+!!

+++++_________________________________________________+++++

Polisi pencuri.

Mila bertemu dengan ibu yang tempo hari diselamatkanya, ibu yang hampir disambar motor di depan kantor polisi. Kali ini ibu tersebut tidak sendirian melainkan bersama seorang gadis yang kemungkinan besar adalah putrinya. Mila yang melihatnya dulu langsung menghampiri dan menyapa sang ibu, ibu itu tampak terkejut dan segera mengenali siapa Mila. Senyum sumringahnya membuat desiran hangat dihati Mila. Aku merindukan senyum seorang ibu.

"kita jodoh kali ya?" celetuk si ibu membuat Mila senyum-senyum sendiri.

"Dan pertemuan kita tidak jauh-jauh dari kantor polisi." Canda Mila.

Si ibu mengangguk geli, Mila teralihkan oleh gadis muda yang terus bersembunyi dibalik ibunya. Sikapnya malu-malu namun tampak sangat penasaran dengan Mila. Bahkan, tak segan-segan gadis itu memelototinya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Mila paling tidak suka jika ada yang melihatnya seperti itu. Tapi tidak sopan juga jika Mila bertanya langsung pada sang gadis.

"apa benar itu dia ibu?" samar-samar Mila mendengar bisikan anak itu di telinga ibunya.

"siapa?" Tanya ibunya tidak mengerti.

"itu jaksa yang di T- kakak." Belum selesai gadis itu berkata, dia sudah mengakhirinya dadakan dan yang lebih mengejutkan, dia berteriak 'kakak' untuk seorang Aidan.

Aidan berhenti seketika saat mendengar suara yang sangat dikenalnya. Mila dapat melihat gadis dengan balutan seragam SMA itu berlari dan memeluk leher Aidan. Tanpa sadar, tangan Mila telah mengepal kuat dan dia merasa marah dan ingin menjambak rambut gadis itu sampai mengerang kesakitan. Tapi bukankah dia memanggilnya kakak? Itu artinya. Mila melihat bolak-balik antara Aidan dan gadis itu, perhatikan baik-baik Mila, wajah mereka hampir sama.

"bagaimana kau bisa ada disini? Dengan siapa? Hah?" Tanya Aidan tanpa jeda, bukan hanya itu dengan santainya Aidan memegang kepala si gadis dan memutarnya, menelitinya dari sisi ke sisi yang membuat gadis itu terhuyung.

Gadis itu memekik marah dan menurunkan tangan Aidan dari kepalanya, Tak lama kemudian gadis itu telah menyeret paksa Aidan untuk mengikutinya. "diamlah polisi cerewet." Ejek gadis itu dengan menjulurkan lidahnya.

Aidan tampak terkejut melihat seorang ibu yang berdiri berdampingan dengan Mila, "ibu? Kenapa ibu kemari?" Tanya Aidan sembari mencium tangan ibu tersebut dengan sayang.

Mila benar-benar terkejut dalam kurun waktu kurang dari 10 menit. Secara tak sengaja, Mila telah berkenalan langsung dengan keluarga Aidan, dan itu membuat pipinya merah merona serta jantungnya berdentuman tidak jelas.

"apa dia temanmu? " Ujar gadis itu masih dengan bergelayut manja ditangan Aidan, matanya tak lepas memandangi Mila yang hanya melongo.

"uh-oh ya. Kami berteman." Mendadak Aidan merasa panas dingin.

Mata gadis itu membelalak, "keren. Perkenalkan aku kak." Ujar gadis itu hampir berteriak.

Mila pun melihat kearah Aidan dan menaikkan satu alisnya, turut meminta penjelasan.

"oh baiklah. Mila ini ibuku dan adikku Silla. Dan dia , jaksa wilayah di ibukota ini." Terang Aidan dengan singkat dan jelas.

"hai. Aku Silla." Ucap Silla dengan kegirangan yang sama sekali tidak bisa disembunyikanya.

Close To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang