SCENE 5

365 32 1
                                    


Assalamualaikum MissKhulip balik lagi. Aidan dan Mila balik lagi.

Semoga masih setia menunggu dan gak bosen-bosen pantengin Close To You terus.

Vote dan comment ditunggu terutama saran untuk perbaikan karya selanjutnya.

Warning 20+!!

+++++____________________________________________+++++

(APA INI SALING TERKAIT?)

MILA

Selasa, 12 Mei, Pukul 21.40

Ini lebih melelahkan dibanding mengerjakan tugas kuliah sampai lembur berhari-hari. Kasus-kasus ini membuat Mila harus membuka mata seharian bahkan tidak sempat makan apapun. Well, semua pekerjaan pasti memiliki risiko masing-masing. Ponselnya berdering, panggilan dari Sarah. Pasti untuk membicarakan kasus bibi Karen.

"Hai, Sarah." Ujar Mila segera usai menekan tombol dial.

"Malam Mila, maaf menganggumu. Sejujurnya kami membutuhkan bantuanmu untuk meminta keterangan mengenai beberapa orang yang kami rujuk sebagai kemungkinan terdakwa. Apa kamu bisa ke kantor saat ini juga?"

Mila menghela nafas panjang. "Tentu saja aku akan kesana. Bisakah kalian menunggu sebentar, ada beberapa berkas yang harus kuperiksa," sahut Mila

"Yah bukan masalah. Kami akan mengerjakan kasus lain sembari menunggumu. Terimakasih Mila. Selamat malam," ujar Sarah dengan cepat mengakhiri panggilan.

Mila letakkan ponselnya ke dalam tas dan matanya kembali fokus meneliti map-map berisi puluhan kertas didalamnya.

"Entah ini awal atau akhir, terasa sama saja. Melelahkan," sungut Mila pada dirinya sendiri.

Pukul setengah sebelas, hampir tengah malam. Bulu kuduk Mila meremang begitu memasuki lapangan tempat parkir basement. Belum lagi pencahayaan yang sangat kurang disini, gelap dan sunyi. Kewaspadaannya meningkat berkali-kali lipat saat samar-samar telingnya mendengar langkah kaki pelan di belakangnya. Diambilnya syal tipis panjang dari lehernya, Mila selalu membawanya untuk situasi seperti ini, Dibelitkanya pada telapak dan punggung tangan kanannya mencegah retak atau patah. Dugaanya tidak meleset, dalam hitungan detik sebuah tangan membekap mulutnya rapat dan satu tangan lainya mendekapnya dari belakang.

"Diam." Suara berat memasuki gendang telinganya. Bergerak pun percuma, tenaga Mila sangat lemah. Mila berusaha setenang mungkin agar tidak memancing emosi orang yang menyanderanya.

"Ketenanganmu ini yang membuatku jatuh padamu jaksa."

Perkataan orang ini membuat Mila ingin menendang daerah vitalnya dan membuatnya berguling-guling di lantai.

Dan Mila melakukanya, kakinya menendang tulang keringnya, dia melepaskan Mila dan refleks tangan kanannya memukul wajahnya, menendang perutnya dan menjatuhkanya. Pria itu bangkit dan menyerang lagi, memelintir tangan Mila hingga ke belakang, dengan satu hentakan Mila berhasil mengangkat kakinya ke atas dan menjatuhkanya diatas kepala pria itu hingga membuatnya terpelanting kedepan, lepas.

Sekali lagi, Mila melayangkan tendangan tepat diatas perut pria misterius. Mengerang kesakitan namun belum menyerah, Meskipun sudah setengah lumpuh, pria itu masih bisa melarikan diri dan Mila sengaja membebaskanya. Sebelum menghilang, dia mengatakan beberapa kata yang masih jelas terngiang di telinga Mila. Hati-hati dengan langkahmu sayang, satu kali kau salah melangkah, artinya selamat tinggal.

Close To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang