SCENE 7

496 32 2
                                    

Assalamualaikum MissKhulip balik lagi. Aidan dan Mila balik lagi.

Semoga masih setia menunggu dan gak bosen-bosen pantengin Close To You terus.

Vote dan comment ditunggu terutama saran untuk perbaikan karya selanjutnya.

Warning 20+!!

+++++____________________________________________+++++

(HANYA SAJA MEREKA TIDAK MELIHATKU)

AIDAN

Rabu,13 Mei,Pukul 21.25

"Aku baik-baik saja. Kau bisa pergi detektif." Ujar Mila dengan rahang lunak yang berusaha di kokohkan, dia gugup tanpa alasan yang jelas.

Kedua bahu Aidan terangkat. "Aku tahu. Aku lebih melakukanya untuk diriku sendiri."

Lagi-lagi kedua alis Mila menyatu, keningnya bergerak-gerak.

"Untuk apa kau perlu melakukanya?" Tanyanya lagi, membuat Aidan menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan kebingungan.

Begitu sesak ketika Aidan ingat penyerangan pria misterius pada Mila. Aku hampir kehilanganmu, sebelum aku memilikimu. Batinya berteriak namun yang keluar dari mulutnya sungguh jauh berbeda.

"Hanya memastikan. Dan aku benar-benar membutuhkanya. Jadi Tolonglah."

Mila yang tidak tahu harus mengatakan apa hanya mempersilahkan Aidan untuk masuk dan mengunci pintu apartemenya. Untuk pertama kalinya dia membawa orang asing masuk ke dalam apartemenya. Berdua. Ini gila, pikirnya. Aidan duduk di sofa dengan nyaman, masih mengenakan setelan lengkapnya dan jaket. Tampak nyaman dan tidak terganggu sama sekali.

"Setelah ganti baju aku ingin membuat makan malam. Kau mau kopi?" Tawar Mila yang sudah berada di ambang pintu kamarnya hendak masuk.

Aidan menelengkan kepalanya menengok Mila. "Kalau tidak keberatan aku sangat berterima kasih." Ucap Aidan dengan sedikit berteriak, menyamai Mila.

Randy memang menugaskan Aidan untuk mengawasi Mila, menjaganya dengan baik. Tapi apa yang dilakukanya lebih dari apa yang ditugaskan? Tidak. Ini sudah benar, Aidan bersikeras menghalau pikiran bersalah tentang ini. Sebagai penjaga bisa saja Aidan hanya akan duduk di depan rumah Mila, menjaganya dalam jarak jauh dan tidak perlu meminta kopi apalagi menginap di dalam rumahnya. Aidan hanya ingin memastikan semuanya aman.

Dengan tiga langkah besar dia berhasil mencapai dapur Mila, tidak ada yang istimewa disana. Semua seperti dapur kebanyakan, rak piring, peralatan makan, kulkas mini dan kompor. Mila adalah seorang wanita minimalis yang cantik. Usai memeriksa dapur, Aidan menyisiri balkon. Membuka tirai dan pintu kaca, pintu tidak terkunci. Aidan perlu mengingatkan Mila untuk selalu mengunci semua pintunya. Ada sebuah taman kecil, tumbuhan dalam pot yang menghijaukan balkon kecil milik Mila. Jika siang hari pasti tanaman-tanaman itu terlihat indah. Pikir Aidan.

Setelah memastikan tidak ada apapun yang mencurigakan, Aidan kembali ke dalam tak lupa mengunci pintu dan menutup tirainya. Mila kembali dengan celana training selutut dan kaos longgar berwarna biru langit yang sudah memudar, Aidan menelan ludahnya dan berhenti membayangkan apapun dalam otaknya.

"Aku belum sempat ke pasar. Tidak ada bahan makanan, aduh bodohnya!" Mila menggerutu pada dirinya sendiri. Aidan yang bersandar pada daun pintu hanya senyum-senyum geli.

"Ada nasi. Sebelum berangkat aku menanak nasi, jadi malam ini kau hanya menemukan nasi goreng. Tidak apa kan?" Tanya Mila tanpa melihat kearah Aidan, justru sibuk dengan pekerjaanya.

Close To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang