Scene 12

92 10 1
                                    

Assalamualaikum MissKhulip balik lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalamualaikum MissKhulip balik lagi. yang kangen salam sayang yang nggak salam damai.

next part ya, dan tetaplah menjadi pembaca yang bijak.

Vote dan comment ditunggu terutama saran untuk perbaikan karya selanjutnya.

Warning 20+!!

+++++_________________________________________________+++++

Penggemar yang mengerikan.

Rapat dadakan, semua yang terjadi hari ini menggemparkan banyak orang, membuat Randy semakin kalut. Dia pantas kalut karna sampai 3 orang korban berjatuhan, belum ada satu nama tersangka pun yang dikantonginya. Bersandar di meja, menatap anak buahnya satu persatu, dia meraup wajahnya kasar.

"jadi.." Randy menarik nafas panjang, "apa yang kita dapatkan hari ini teman-teman?" Randy menghela nafas, "dimulai dari kau Harry." Pandangannya tertumbuk pada Harry yang duduk disamping Sarah.

"tidak banyak. Aku mencari tahu jejak sepatu apa yang ditinggalkan pelaku, dan jawabanya adalah sepatu dengan merk Ando, jenis marathon 03. Aku berkeliling toko sepatu untuk bertanya tentang ini. Bukan sepatu mahal, banyak ditemukan di pasar atau mall. Aku sangat yakin dengan ini karna setiap sepatu memiliki bagian bawah dengan motif dan bentuk masing-masing." Tutur Harry panjang lebar.

Sarah mencatat beberapa info terbaru dari Harry, belum saatnya dia bicara. Gadis itu hanya akan bicara jika sudah disilahkan oleh Randy.

"maafkan aku Randy. Aku tidak punya apapun sebagai informasi. Hanya saja." Aidan mengeluarkan kotak coklat, hadiah misterius dari pangeran Mila dan meletakkanya ditengah-tengah meja.

"apa itu? Kita tidak sedang memainkan kotak Pandora." Komentar Randy tampak tidak suka.

"kami menemukanya didepan pintu apartemen Mila saat menjemputnya sore ini." Terang Sarah mengerti kekalutan Randy.

Randy yang penasaran memungut kotak itu dan membuka isinya. "periksakan surat ini ke bagian forensic." Randy melemparnya ke depan Harry, "berdoalah semoga pelaku meninggalkan sidik jarinya disana." Gumam Randy dengan sendirinya.

"penggemarmu sangat mengerikan jaksa." Sahut Harry dengan senyum miris yang justru membuat Mila semakin takut, dia membaca dengan seksama surat yang baru diberikan Randy.

Randy menatap Mila prihatin, "apa kau baik-baik saja? Terror ini pasti membuatmu susah tidur." Tebakan Randy selalu benar.

Mila tidak menyangkal kalimat itu, dirinya memang kurang tidur dua hari ini. "penggemarku ini benar-benar membuatku gila." Jawab Mila dengan anda suara lemah.

"jangan pergi kemanapun tanpa pengawasan Mila. Dia dengan jelas sedang mengintaimu." Perintah Randy. "jaga dia baik-baik Aidan. Itu tugasmu." Ucap Randy tegas dan Aidan mengangguk sangat patuh.

"oh, tentu saja Aidan tidak akan mengabaikan tugas itu. Sama sekali tidak." Sahut Sarah yang sudah terkekeh-kekeh sendiri mengundang pertanyaan dari Harry yang penasaran. Sementara itu Mila ingin sekali mengubur wajahnya di tengah pasir dan sembunyi.

Close To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang