Dangerous-18

5.7K 450 90
                                    

Happy Reading Minna-san 😘

Play mulmed yh buat yg pnya kuota bnyak.😁

---

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Dan saat itu juga, Hinata merasa bahwa dunianya kini benar-benar hancur.

***

"Na-Naruto-kun.."

Hinata mencoba mengatur napasnya yang tiba-tiba terasa sesak, matanya menatap lurus pada mata biru pemuda kuning yang masih menatap heran kearahnya itu, seakan berusaha untuk mencari tahu siapa gadis yang berada didepannya saat ini.

"Naruto-kun, i-ini aku, Hinata., a-apa maksud Naruto-kun?"

Kembali suara gadis bermarga Hyuuga itu terdengar lirih, air mata sedari tadi mengalir dikedua sisi pipinya, sesekali juga tangan sebelah kanan miliknya menutup mulutnya sendiri, mencoba menahan isakan tangis yang keluar dari bibir ranumnya itu.

"Naruto-kun, jangan-"

"Kau Hinata?"

"...."

"Gadis yang menjadi kekasih Naruto bukan? Gadis bermasalah yang membuat Naruto jatuh hati begitu saja? Gadis manja yang benar-benar menyusahkan Naruto? Tapi juga gadis cantik yang memiliki sejuta pesona. Hemm?"

"Naruto-kun? Kau-"

Hinata dengan cepat menghapus air mata yang masih terasa membasahi pipinya, dengan cepat dirinya mendekat kearah pemuda itu. Sedang Naruto yang melihat ekspresi wajah yang kekasihnya tunjukkan tertawa pelan, rencana awalnya untuk membuat sedikit permainan dengan gadis cantiknya itu berhasil.

Rencana yang sejak 2 hari lalu Ia persiapkan untuk sang kekasih, dengan berbagai usaha yang Ia lakukan, termasuk membujuk ibunya tentu saja, agar sang ibu ingin membantunya menjalankan rencananya tersebut.

Berpura-pura tetap dalam keadaan koma, dan menunggu saat-saat yang tepat untuk memberi kejutan pada gadisnya, hingga dirinya pun mencoba membujuk suster dan dokter agar mau ikut membantunya, dan hasilnya? Dia benar-benar puas, puas mendengarkan curhatan kekasihnya itu, puas menahan tawanya agar tak membuat gadisnya itu curiga padanya. Dan tentunya puas karena rencana membuat kejutan pada gadis cantik yang membuat hatinya nyaman itu berhasil, tanpa adanya gangguan sedikitpun.

"Jadi..., Na-Naruto-kun hanya berpura-pura? Iya?!"

"Aww aww Hinata berhenti! Kau memukul pasien aaw sakit! Hinata haha iya maafkan aku, hei maafkan aku! Aww ampun, sayang ampun! Haha!"

"Persetan dengan pasien, Naruto-kun jahat, jadi rasakan ini!"

Teriakan Naruto yang diselingi tawa miliknya kini memenuhi kamar VVIP itu, tangannya yang bebas dari selang infus masih terus mencoba menahan gerakan tangan Hinata yang saat ini masih saja memukulnya pelan, dengan sesekali mengelitik tubuhnya, membuatnya memohon ampun pada gadis cantik yang masih saja memberinya hukuman itu.

Dangerous Woman [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang