SEMBILAN

279 11 1
                                    

Budayakan voment yaw :)
-

typo(s) everywhere :v
_

"Reaaaaaaa!!!"

Rea mendelik sebal ketika sampai didepan kelas suara teriakan Gaby menyapa telinganya. Ia sudah menduga Gaby akan menanyakan hal kemarin.

"Eh lo harus jawab pertanyaan gue!" Ujar Gaby setelah Rea duduk disampingnya.

Rea hanya menghela napas pasrah lalu menghadap Gaby dengan pandangan sebal.

"Kemarin kakak lo?" Tanya Gaby penuh minat. Rea mengangguk yang mendapat senyuman lebih lebar dari Gaby. "Kok ganteng?" Gaby semakin ngaco.

"Kalo jelek bukan anak bokap gue," jawab Rea sekenanya.

"Emang bokap nyokap lo cantik sama ganteng?"

"Menurut lo? Setelah ngeliat gue dan kakak gue?" Rea balik tanya membuat Gaby mengangguk-angguk paham.

"Gue main deh kerumah lo," ujar Gaby membuat Rea mengernyitkan dahi.

"Lo yakin?" Tanya Rea menyakinkan.

Gaby mengangguk semangat ia yakin akan berkunjung kerumah Rea sebagai teman baru.

Sebelum Gaby melanjutkan omongannya bel masuk sudah berbunyi menyelamatkan Rea.
Pelajaran pertama membahas tentang atom-atom yang membuat kepala berat.

Guru yang mengajar pun membosankan karena hanya diam dan menyuruh muridnya mencari materi sebelum masuk bab baru.

Rea menghela napas malas dan membuka buku guna mencari rangkuman. Gaby pun melakukan hal sama mencari rangkuman tapi ia lewat internet di ponselnya. Dapat dipastikan bukan mencari materi tapi malah menstalking cowok-cowok yang sedang hits di Instagram.

Tiga puluh menit berlalu, Rea sudah menyelesaikan rangkumannya. Ia menutup buku dan membuka ponsel. Satu notif membuat ia pusing tujuh keliling dan ingin pergi saat itu juga.

Gilbran add you as new friend

Rea meng–acc undangan tersebut. Saat hendak mematikan ponselnya, sebuah notif muncul membuat Rea membatalkan niatnya.

Gilbran
Hai? Long time no see? :)

Rea hanya membaca pesan line tersebut. Lalu memasukan ponsel ke saku bajunya. Ia meminta Gaby menemani ke kamar mandi karena merasa suntuk di kelas.

• • • • •

Jam istirahat Rea memilih berjalan mengelilingi sekolahnya. Selama ia bersekolah ia masih belum mengetahui secara pasti isi sekolahnya.

Netranya tak sengaja menatap pemandangan yang kurang menyenangkan. Dimana terdapat dua laki-laki sedang adu mulut. Rea tau mereka siapa, tapi ia enggan mendekat. Ia memilih melihat hal itu secara jauh.

Ketika salah satu laki-laki pergi setelah tak sengaja menyadari keberadaanya. Rea memilih melanjutkan tournya sendiri tanpa Gaby.

Saat sampai di taman belakang sekolah, Rea duduk disalah satu bangku. Ia mengeluarkan ponselnya dan menyetel lagu kesukaannya.

Cant help falling in love with u

Rea membuka mata ketika merasa salah satu earphonnya terlepas. Ia melihat seorang laki-laki yang tadi adu mulut duduk disebelahnya dan memakai salah satu earphonnya.

Rea berdecak malas, ia mencabut earphone miliknya yang berada di telinga si laki-laki. Bukannya marah laki-laki tersebut tertawa renyah membuat Rea makin kesal.

AreannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang