Jodoh Tak Mungkin Tertukar

(24)

Happy reading's

❤❤❤❤

Cukup lama bagiku untuk memaafkan seseorang yang telah melukai ku teramat dalam hingga akhirnya rasa benci itu menjadi ada.
Uswatun Hasanah

Cukup lama bagi ais untuk menghapus air matanya.
Bagi ais hari ini hari paling sulit yang pernah ia jalankan. Dihari ini seharusnya mereka berempat mengenakan kebaya yang sama tetapi hari ini hanya ais dan vina saja. Dulu,mereka berempat sudah membuat konsep untuk membuat samaan. Tetapi...😢
Entahlah,begitu sakit rasanya.

"dek,heh kok ngelamun sih?"tanya mba afa

"eh,engga kok mba"

"mba tau kok apa yang kamu rasain saat ini. Udah jangan sedih ya masih ada Allah dek"tangan mba afa memegang pundak aisyah

"iya mba terimakasih sudah menguatkan ais"

"iya ais,yaudah ayok berangkat nanti kamu telat loh datengnya"

"iya mba, umi sama abi ikut gak?"

"ikut kok sayang tenang aja"

Setelah sampai diruang tamu,ais hanya melihat umi dan abi saja. Mba ica kemana fikirnya.

"mba,mba ica kemana?"

"oh mba ica, dia sibuk kerja dek. Maklumkan lah mba mu yang satu itu dek"

Mba ica setelah lulus kuliah ia lebih memilih meneruskan perusahaan keluarga yang memang seharusnya sudah dikelola dari dulu tetapi dengan alasan dia akan meneruskan kalo ia udah lulus kuliah dan sekarang sudah terbukti. Sedangkan mba afa sedang sibuk menyusun skripsi. Jadi masih ada temen buat ais berbagi fikiran disaat mba pertamanya sibuk dengan pekerjaan.
Tetapi tidak lama lagi ia akan kesepian karna mba afa setelah lulus S1 akan segera menikah.

"lah aku kira mba ica bakalan cuti sehari buat ngeliat aku disumpah😢, kenapa sih mba ica libur sehari,kan punya keluarga kita ini."

"udah jangan sedih dungs, kan masih ada mba afa,lagi pula ya dek mau punya keluarga atau pun orang lain harus profesional sayangkuu"

"iyadeh mba,tapi kan bntr lagi mba afa nikah,terus mba ica sibuk kerja akunya kesepian dong"

"masih lama sayang mba afa itu nikah"

"bntr lagi lah mba,orang mba aja bentar lagi wisuda"masang muka cemberut

"jangan cemberut dong,nanti cantiknya ilang loh"

"jadi berangkat gak ini?"abi mulai bersuara deh

"jadi dungs bi"jawab mba afa

Selama dimobil hanya ada suara murottal yang abi setel,karna kata abi lebih baik mendengarkan murrotal walau nanti ujung-ujungnya mengantuk tapi dapet pahala dari pada nyetel musik yang hanya menimbulkan kemudharatan.

*****

Setelah sampai disekolah ais menyuruh umi,abi dan mba afa duduk dikursi yang telah disiapkan untuk wali murid,ada 4 kursi yang seharusnya wali murid isi.

Ais lebih memilih ke kantin untuk sekedar membeli minuman.
"hai ais akohh"sambil memukul pundak ais dari belakang

"Inalilahi,Ya Allah vina jangan ngagetin kenapa sih,untung aku gak jantungan"

"hehe maaf ya ais,sengaja"

"lain kali jangan lagi loh ya vin"

"iyadeh,pis"sambil menunjukkan jari telunjuk dan tengah

"iya iya vina,kaya apaan aja,hahahahahhaha"

"kan mulai. Auk ah gelep."

"jangan ngambek dong,kan bentar lagi kita pisah"