(34)

10.2K 263 22
                                    


❤❤❤❤

Happy reading's

Di dengar lagu nya ya🔊🔊👆👆

Author pov
Dua minggu sudah berlalu.
Waktu sangat cepat berlalu bagi aisyah dan fikri.
Hari ini hari dimana aisyah dan fikri akan mengucap ikrar janji suci.

Fikri sama sekali belum bilang ke ilham dan faizal bahwa sebentar lagi aisyah akan menjadi makmumnya. Tapi yasudahlah, aisyah juga sudah merelakan ilham. Dan susah membuka hatinya untuk fikri.

Di rumah fikri, fikri hanya mondar mandir seperti setrikaan. Hari ini dia merasa sangat gugup sekali.

"udah ayok bang kita berangkat"ucap umi

"iya umi"

Di rumah aisyah tidak jauh berbeda seperti fikri, aisyah gugup, sangat gugup. Dari semalaman aisyah tidak bisa tidur. Ada rasa yang berkecamuk di hatinya. Bisakah nanti dia menjadi istri yang patuh? Bisakah ia nanti bisa menjadi istri yang sholihah?

Cklek... Pintu kamarnya terbuka

"bunda cantik banget"ucap fatih

"makasih sayang, fatih juga ganteng banget"ucap aisyah sambil menciumi fatih

"bunda kenapa akhil-akhil ini sibuk sih. atih kan kesepian gak ada bunda, atih juga sering nya main sama aunty afa bukan bunda, nanti juga bunda bakalan sibuk"ucap fatih

"uluh uluh, anak bunda kesepiannya, maafin bunda ya kalau bunda jarang ada waktu buat fatih, nanti kalau fatih sudah besar, fatih bakalan tau kenapa bunda sekarang sibuk"ucap aisyah

"oke deh,yaudah ya bunda atih mau main sama temen atih, di lual banyak temen nda"

"yaudah ati ati ya sayang, jangan kemana mana,main nya di rumah aja"

"iya nda, bawel banget bunda nya atih ini"ucap fatih sambil mencium pipi aisyah

Aisyah hanya terkekeh geli melihat putra sematawayangnya itu. Rasa gugup yang aisyah rasakan perlahan mulai hilang. Entah ia sekarang merasakan campur aduk. Antara senang, sedih dan bahagia. Senang dan bahagia karena ada sosok pendamping yang akan membantu merawat fatih bersama. Sedih karena sosok itu bukan sosok yang ia harapkan.

Ummi memyuruh aisyah untuk menunggu di kamar karna sebentar lagi prosesi ijab qabul segera dilaksanakan karena keluarga fikri sudah sampai dikediamannya.

Apa mungkin kak ilham hari ini tau bahwa dia akan menikah dengan orang lain? Sulit, itu yang aisyah rasakan untuk melupakan semua rasa yang ada. Mengubur semua kenangan demi kenangan ilham.

Tapi ini semua sudah skenario yang Allah tuliskan untuk dirinya. Dirinya lah yang pantes untuk menjadi tulang rusuk fikri bukan ilham, orang yang selama ini mencintai aisyah tanpa aisyah tau. Orang yang dulu selalu siap siaga untuk melindunginya tanpa aisyah fikir bahwa fikri menyukainya lebih dari seorang adik. Skenario Allah memang terbaik dan terindah.

Aisyah percaya dengan pepatah "manusia hanya dapat berencana tetapi hanya Allah lah yang mengambil keputusan". Sekuat apapun kita mencoba, segigih apapun kita berdoa di setiap sujud dan doa kita. Kalau Allah bilang, dia bukan jodoh kita. Kita bisa apa.

Sekarang aisyah akan berubah status menjadi nyonya aisyah febriansyah. Waktu membawa nya sangat cepat. Dulu status dia menjadi putri bungsu yang kecil di mata keluarga nya. Namun sebentar lagi status itu akan terganti dengan keluarga baru nya.

Bulir bulir di kelopak matanya menetes tanpa di suruh. Aisyah menangis bukan sedih, namun terharu. Terharu akan kejadian yang selama ini yang ia jalankan. Ia tidak menyangka bahwa Allah telah menyiapkan seseorang yang mencintai nya. Tanpa terlebih dahulu ia mencintai orang tersebut. Aisyah juga percaya dengan pepatah "lebih baik dicintai dari pada mencintai. Karna ketika kita dicintai maka kita akan diperlakukan dengan sangat spesial oleh orang yang menyayangi kita. Namun ketika kita mencintai seseorang, kita harus menerima konsekuensi bahwa ia tidak benar benar mencintai kita".

Jodoh Tak Mungkin Tertukar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang