Happy reading's
❤❤❤❤
"aisyah..."ucap aisyah
"aku tak apa aisyah jika kamu tidak bisa menerima ku"ucap fikri sambil tersenyum
"bisa kita bicara berdua di luar terlebih dahulu kak?"ucap aisyah
"baiklah"
Mereka berdua duduk didepan teras, kali ini langit sangat mendukung bagi mereka berdua untuk berdiskusi masalah hati mereka masing masing.
Sudah hampir setengah jam, tetapi hanya keheningan menyelimuti mereka berdua. Kemana keberanian aisyah untuk menanyakan semua perihal itu?
"kak?"ucap aisyah
"iya syah?"
"ehm... K-kak kenapa bisa suka sama aku?"aisyah merutuki dirinya, kenapa bisa bisa nya dia sebodoh itu menanyakan begitu.
"hahaha.. Aisyah cinta itu gak bisa dijelaskan kenapa dia menyukai orang dan mengapa dia membenci nya. Bukankah dengan sikap ku selama ini kepada mu sudah membuktikan bahwa aku menyukai mu karna aku ingin melindungimu? Apa itu masih kurang syah?"ucap fikri
"M-maksud aisyah bukan begitu kak, cuma kan kak fikri tau, A-aisyah suka sama siapa"ucap aisyah sambil menundukan pandangannya ke bawah, tak terasa bulir bulir di pelopak mata menetes.
"kakak tau syah. Maka dari itu kaka tidak ingin melihat kamu menangis karna cowo yang belum mahram untukmu, sudah syah hapus air matamu. Kau tau, semakin kau menangis seperti ini. Semakin sakit hati kakak. Biarkan kaka jadi orang yang memotivasi mu dikala kamu sudah tidak sanggup untuk menjalani semuanya"
Entah kenapa, hati aisyah saat ini berdesir, entah mengapa jantungnya berdetak sangat cepat saat fikri mengucap kalimat itu.
"baiklah kak. Aku akan menerima kakak sebagai pendamping aku. Ajari aku untuk bisa mencintai kakak ketika kita nanti sudah menikah kak"ucap aisyah
"apa kamu yakin syah dengan keputusan kamu?"
"In Syaa Allah sangat yakin kak. Mari masuk kak, keluarga kita sudah menunggu keputusan dari kita"senyum aisyah
"baiklah"ucap fikri
Akhirnya mereka berdua masuk ke dalam rumah dan menemui keluarga mereka
"bagaimana syah? Abi tak mengapa kalau kau menolak lamaran dari nak fikri, karena kebahagian mu kebahagian abi juga. Dan sebaliknya pun begitu."ucap abi
"aisyah menerima nya bi"ucap aisyah sambil tersenyum tulus
"Alhamdulilah kalau kau mau menerima fikri di hidup mu syah"ucap umi ani
"baiklah, bagaimana pernikahan ini kita langsungkan 2 minggu lagi bagaimana? Berhubung mereka sudah mengenal lama"ucap abi
"haha kamu ini dari dulu tidak berubah, kalau aku menurut saja gimana anak anak"ucap abi nya fikri
"fikri In Syaa Allah siap bi"
"wah ternyata anak mu juga sudah ngebet untuk memboyong putri bungsu ku,bagaimana keputusan kamu syah"ucap abi
Aisyah yang mendengarnya hanya malu, pipinya sudah seperti kepiting rebus.
"emh.. Aisyah menurut aja bi"
Setelah pertemuan keluarga semalam, entah mengapa hati aisyah berbunga-bunga. Hatinya sangat berdesir mengingat ucapan dari fikri yang masih menghangat sampai kini. Fikri bilang ia akan mengabari aisyah ketika ia sampai di rumah. Namun mengapa sampai saat ini ia tak mengabari aisyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Tak Mungkin Tertukar
RandomGimana jadinya jika saling mencintai tapi tidak berjodoh? . . Itulah yang dirasakan ilham dan aisyah. Saling mencintai namun takdir Allah membuat mereka harus menerima segala keputusan yang sudah Allah berikan. . . . Takdir Allah itu memang indah...