Begitu deras laju aliran darahku
Begitu kencang detakan jantungku
Sekujur tubuh pun lesu
Tak berdaya melawan rinduPikiran terus bercengkrama
Dengan klise film yang meroda
Tergambar bergantian di atas kepala
Kenangan yang menguasai jiwaSuasana hati menjadi tak beraturan
Seperti benteng yang dihancurkan
Dan pondasinya diporak-porandakan
Air mata pun jatuh berantakanSecarik kertas dan pena lalu
Menggoreskan sajak untukmu
Hai kamu pemenang hatiku!
Tahukan kamu? Disini aku rinduTanpa henti terpanjat untaian doa
Yang tak tampak oleh kasat mata
Untukmu yang jauh disana
Semoga dirimu selalu bahagia14 Januari 2017
YOU ARE READING
Bait Aksara
PoetryKumpulan puisi berwujud diksi yang mengambil alih seluruh cerita. Lalu bait telah menyelesaikan tugasnya untuk melukis aksara.