Ayam bertengger di atas dahan
Mulai berkokok bersautan
Dengan ayam-ayam lain
Dari desa sebrang lautanNyaring suara membangunkan jiwa
Yang tengah lelap dalam mimpi indahnya
Berseru bahwa pagi cerah menantinya
Tuk lakukan aktivitas seperti biasaIngar-bingar orang berlalu-lalang
Beradu sapa tanpa sengit bersarang
Hingga datang pasang mata menawan
Dari arah yang berlawananHilir-mudik seketika melamban buram
Suasana semakin mencekam
Fokus menyorot dia dan aku yang bungkam
Lalu bersingkur menatap diam-diamTerporandakan infrastruktur hati yang telah megah
Dengan kembali runtuh serta rata dengan tanah
Begitulah struktur hati yang tersakiti
Meniti bisu atas rasa yang berintuisiJemari tangan tetap lihai melenggang
Namun mengetik dalam lengang
Mendapati diri sedang tak karuan
Sibuk dengan bayangnya dalam pikiran05 Juli 2017
YOU ARE READING
Bait Aksara
PoesíaKumpulan puisi berwujud diksi yang mengambil alih seluruh cerita. Lalu bait telah menyelesaikan tugasnya untuk melukis aksara.