Hening berselimut kalut
Perasangka berlapis kecamuk
Berulangkali, bayangnya selalu menghantui
Kesekian kali, sosoknya membekukan diri
Dan tanpa bosan, rindunya menyeskkan hati.Lupakan! Bagaimana bisa?
Teduh matanya benar
Benar dalam ketulusan
Senyumnya mengembang tenangkan jiwa
Sayangnya, hanya bisa mendapatinya
Dari balik kacamata yang menembus jarak diantara kitaSebuah rasa mulai tak rapi tertata
Mungkin khawatir, bahkan getir
Jika rasa disana tak lagi ada
dan tak lagi menghuni hatinyaSudahlah...
Biar waktu yang kan membuktikannya
Tatalah kembali hati
Perjuangkan apa yang diyakini dan dipercayai
Kelak, semua akan indah pada waktunya bukan?
YOU ARE READING
Bait Aksara
PoetryKumpulan puisi berwujud diksi yang mengambil alih seluruh cerita. Lalu bait telah menyelesaikan tugasnya untuk melukis aksara.