Berpaling acuh ketika bertemu
Dingin ketika memecah bisu
Merajuk paksa tersenyum semu
Bersi-keras membuatnya benci padakuTawa mengaung begitu lepas
Namun diri terselimuti cemas
Segera berlari ingin lepas landas
Menguap rindu yang jauh terhempasLamun menyerang tanpa intruksi
Dengan buas nestapa mencabik kunci
Membuka rahasia yang tak pelak lagi
Atas akutnya rona rasa tersimpan dalam sepiLangit kuning kemerahan tanda senja
Keluarkan pesona alami indahnya
Mengimpresif diri tuk bercengkrama
Ceritakan sikapku yang hanya kamuflase semataSekian lama kuingkari rasa terhadapnya
Sedalam mungkin kutimbun rindu untuknya
Namun sekarang kuakui semua di bawah senja
Bahwa rasa itu benar adanyaTampak dari tepi air danau tenang menghanyutkan
Begitu juga senja yang menghangatkan
Membuat diri terlena dalam kenyamanan
Hingga petang datang menghadang
Dengan lamunan yang singgah membayang05 Juli 2017
YOU ARE READING
Bait Aksara
PoetryKumpulan puisi berwujud diksi yang mengambil alih seluruh cerita. Lalu bait telah menyelesaikan tugasnya untuk melukis aksara.