Dua

2.7K 93 6
                                    

Minyo dengan semangat 45 menggayuh sepedanya,Becca berdiri di belakang Minyo sembari tangannya di taruh di kedua pundak Minyo agar ia tidak jatuh. Minyo menggayuh sepedanya dengan kecepatan normal menelusuri trotoar yang ramai dengan pejalan kaki dan juga pesepeda seperti dirinya. Tadinya Lala tidak mengizinkan Becca berangkat bersama dengan Minyo,namun dengan dukungan penuh dari Revan,akhirnya Lala kalah debat. Revan benar benar sangat menyukai Minyo dan dia sangat mendukung jika Becca pacaran dengan Minyo.

FlashBack On

"Pokoknya Becca gak boleh berangkat bareng Minyo !" tutur Lala dengan nada tegas lengkap dengan tampang galaknya.

"Iya ! Kak Becca gak boleh bareng sama kakak jelek ini ! Mana pendek lagi !" Nico ikut nimbrung,dengan gaya sok dewasanya,Nico melotot ke arah Minyo sembari kedua tangannya ia letakkan ke pinggang. Sedangkan Minyo yang di tatap garang hanya bisa nyengir sembari garuk kepalanya yang tak gatal.

"Udah Sayang... Kamu berangkat ama Minyo ya !" ujar Revan sembari mengedipkan matanya sebelah ke arah Minyo sebagai bentuk dukungan.

"Gak boleh !" dengan kompak Lala dan Nico mengatakan 2 kata itu.

"Kalo gak boleh saya berangkat duluan ya !" pamit Minyo yang sudah siap akan menggayuh sepedanya.

"Tunggu Minyo ! Ajakin Becca dong !" pinta Revan dan Minyo malah menatap Lala yang tengah menatapnya dengan tatapan iblis. Sedangkan Becca sedari tadi hanya diam,menjadi pendengar yang baik,tubuh langsingnya ia senderkan ke tembok.

"Awas ya kamu berani bonceng anak saya !" ancam Lala sembari menunjukkan kepalan tangannya ke hadapan Minyo.

"Serem amat nih mak-mak !" batin Minyo sembari menelan salivanya saat melihat wajah garang Lala yang sangat menakutkan.

Love And GrudgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang