Empat

1.5K 55 0
                                    

Byur....

Becca menyiram air mineral dingin ke atas kepala seorang siswi yang tadi sempat berdebat dengannya. Gadis bernama Rahel yang menginginkan sebuah popularitas di sekolahan ini dan ingin menghancurkan image seorang Becca yang mendapatkan julukan sebagai Ratu sekolah sekaligus wanita tercantik di sekolahan ini.

"Berani loe ya sama gue ?" gadis bernama Rahel itu menarik kerah seragam yang Becca kenakan sembari melotot,sedangkan Becca menatap Rahel dengan tatapan meremehkan.

"Santai aja dong sis !" ujar Tasya sembari menarik lengan Rahel yang berada di kerah seragam Becca.

"Loe gak usah ikut campur !" bentak Rahel sembari menghempaskan tangan Tasya yang berada di lengannya dengan kasar,membuat Tasya oleng dan mundur beberapa langkah. Sikap Rahel membuat Becca naik pitam,ia tak suka jika ada seseorang yang berani berbuat kasar pada sahabatnya.

Plak

Dengan keras Becca menampar Rahel hingga tubuh Rahel tersungkur ke lantai sembari memegangi pipinya yang terasa panas dan perih. Tangis Rahel pecah,ia menangis dengan keras karena pipinya sangat sakit. Sebuah tontonan yang menarik bagi para siswa dan siswi di sana.

"Dasar cengeng loe !" ejek Tasya dan Becca malah melipat tangannya ke dada,tak merasa bersalah dan juga tak merasa kasihan. Malah merasa puas.

"Ada apa ini ?" seorang guru BP wanita yang berbadan langsing langsung berjalan ke arah keramain para siswa dan siswi. Guru bernama mrs. Stacy itu langsung jongkok di hadapan Rahel yang masih menangis karena sakit di pipinya.

"Coba ibu lihat !" Mrs. Stacy menarik tangan Rahel yang menutupi pipi sebelah kanannya yang memerah.

"Astaga !" Mrs. Stacy memekik kaget saat ia melihat pipi Rahel yang merah dan pastinya terasa sangat sakit.

"Siapa yang melakukannya ?" kepala Mrs. Stacy mendongak ke atas, menatap para siswa dan siswi agar mereka mau memberi tau siapa yang melakukan hal itu pada Rahel. Namun para siswa dan siswi diam,ia tak mau mendapatkan masalah dengan Becca.

"Becca yang melakukannya !" ujar Rahel di sela sela tangisnya. Mrs. Stacy menatap Becca sembari geleng geleng kepala,selalu saja Becca melakukan kekerasan pada siswa dan siswi. Mrs. Stacy berdiri dan tak lupa membantu Rahel untuk berdiri juga. Setelah itu Mrs. Stacy menatap tajam ke arah Becca yang malah bersikap santai seolah olah ia tak membuat kesalahan.

"Yang salah itu Rahel Miss !" ujar Tasya dan seketika Mrs. Stacy menatap Tasya dengan tatapan tajam. Tasya langsung menunduk takut.

"Kamu mau bela temen kamu ? Kalo kamu belain Becca,kamu juga bakal dapet hukuman !" tutur Mrs. Stacy pada Tasya.

"Tasya gak ikut campur kok Miss... Bawa saja saya kemana pun Miss mau dan hukum saja saya ! Saya siap menerima hukuman apapun dari Miss ! Kecuali kalo Miss nyuruh saya buat minta maaf padanya,aku gak mau minta maaf !" ujar Becca dan Mrs. Stacy menatapnya tajam.

"Saya bakal telpon orang tua kamu buat ke sekolahan besok ! Dan saat ini kamu saya hukum bersiin toilet guru sekarang juga !" tutur Mrs. Stacy dan tanpa protes Becca langsung berjalan ke arah toilet guru untuk melaksanakan hukuman yang di berikan padanya.

Jangan salah sangka,kalian pikir Becca akan melakukan apa yang di perintahkan Mrs. Stacy membersihkan toilet guru ? Jawabannya adalah tidak ! Bukan Becca yang membersihkan toilet namun ada sekitar enam adik kelasnya yang membersihkannya karena takut pada ancaman Becca. Becca hanya berdiri sembari tubuhnya ia senderkan ke tembok,memainkan ponsel pintarnya dengan asik.

"Yang situ kurang bersih !" ujar Tasya yang ikut berada di dalam lingkungan toilet guru. Tasya sekarang di tunjuk oleh Becca menjadi mandor harian,dengan gaji makan gratis sepuasnya di kantin + cemilan.

Love And GrudgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang