Revan saat ini sedang duduk di kursi kebesarannya,mengotak atik komputer yang berada di depannya,sesekali ia membuka sebuah map dan membacanya. Kepalanya yang pening membuatnya memijat pelipisnya untuk mengurangi rasa lelah dan sakit kepala yang ia rasa saat ini.
Tok..tok..tok...
Suara ketukan pintu membuat Revan melirik ke arah pintu ruangannya yang sedang di ketuk oleh seseorang.
"Masuk !" titah Revan dengan suara tegasnya,pintu ruangannya terbuka dan menampilkan Julia yang sedang membawa secangkir teh hangat. Julia dengan anggun berjalan ke arah Revan yang sekarang sudah kembali sibuk dengan komputernya.
"Saya bawakan teh pak !" ujar Julia dengan suara yang lembut dan terkesan merayu,Revan hanya berdehem sebagai jawaban,matanya tak lepas dari komputer. Julia nampak berfikir keras,bagaimana caranya agar Revan mau memperhatikannya. Untuk melaksakan aksi balas dendam,hal yang pertama ia lakukan adalah mencari perhatiannya,agar kedepannya nanti ia bisa lebih mudah menjalankan rencanannya.
"Perlu saya bantu pak !" tawar Julia yang berjalan mendekat ke arah Revan,berdiri tepat di samping Revan. Dengan tersenyum miring,Julia membungkukkan badannya agar tinggi tubuhnya mendekat ke arah Revan. Revan sempat terkejut saat ia merasakan pipinya menyentuh pipi Julia,posisi mereka sekarang sangatlah intim.
"Biar saya bantu pak !" suara penuh dengan nada rayuan dan godaan membuat Revan tau betul,tipe wanita seperti Julia,pasti Julia ingin merayunya. Mudah Revan menyadari hal itu ,dia adalah mantan Mafia,wanita adalah kehidupannya dulu. Hingga sampai ia menambatkan hatinya pada Lala yang hingga saat ini dan selamanya akan ia selalu cintai.
"Kau tidak sopan !" ujar Revan to the point,membuat Julia tersentak kaget dan mundur beberapa langkah,tubuhnya limbung ke belakang. Dengan reflek yang cepat tangan Revan memegang pinggang Julia agar wanita itu tak jatuh ke lantai. Namun sepertinya tangan Revan tak cukup kuat menahan tubuh Julia,hingga mereka berdua saat ini jatuh bersama di lantai dengan posisi Julia berada di bawah tubuh atletis Revan. Mata mereka bertemu,Julia tertawa puas dalam hati ,sedangkan Revan mengamati wajah Julia yang mirip dengan seseorang yang ia kenal. Tapi Revan masih berfikir keras,siapa orang yang ia kenal dan yang mirip dengan Julia ?
Ceklek
Pintu ruangan Revan terbuka,sontak itu membuat Mata Revan dan Julia melihat ke arah sumber suara. Mata Revan melotot saat ia melihat Lala dan Nico yang masuk ke dalam ruangan. Mata Lala memancarkan sebuah amarah dan kecemburuan di sama saat ia melihat suaminya sedang menindih wanita lain.
Dengan cepat Revan bangkit dari tubuh Julia dan berjalan ke arah Lala dengan ekspresi sedikit pucat. Mungkin saat pulang nanti ia akan menjadi sasaran empuk istri cantiknya itu.
"Ohh... Jadi ini kerjaan kamu di pabrik ? Udah mulai berani selingkuh ?" tuduh Lala dan Revan menggeleng dengan cepat.
"Ini gak seperti yang kamu kira !"jelas Revan.
Dengan senyum miringnya Julia membuka 3 kancing kemeja atas yang ia kenakan tak lupa ia juga mengusap bibirnya yang terdapat lipstik merah di sana,membuat lipstik yang awalnya rapi di bibirnya menjadi berantakan dan meremen ke pipinya.
"Hey ! Kau ini siapa ?"dengan setengah berteriak, Lala menunjuk ke arah Julia,dengan pura pura ketakutan Julia bangkit dari baringnya dan berjalan mendekat ke arah Lala.
"Maaf buu...." ujar Julia dengan nada suara gemetar di buat buat,menundukkan kepalanya. Lala lalu meraih dagu Julia dengan kasar.
"Kalo ngomong itu liat orang nya dong !" ujar Lala,Julia dengan pura pura takut,menatap ke arah Lala. Penampilan Julia saat ini sukses membuat Lala naik pitam. Matanya melotot tajam ke arah sang suami. Revan hanya mengeryitkan dahinya tak mengerti kenapa Lala menatapnya seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Grudge
Teen Fiction#SLOW APDET Squel "Married With Mafia" Rebecca Antonely William kini sudah beranjak menjadi seorang gadis cantik yang tubuh menjadi seorang badgirl. Sudah tak terhitung berapa kali Revan dan Lala harus menghadap ke sekolah Becca dalam sebulan. Becca...