Tiga

1.8K 64 8
                                    

Revan berjalan dengan santai menulusuri lorong menuju ke pabrik pembuatan makanan ringan. Ia ingin meninjau secara langsung pembuatan makanan ringan yang pabrik besarnya buat. Semalam Erik telpon bahwa dia mengajukan sebuah izin ke pemerintahan untuk mengekspor makanan ringan buatan pabrik mereka ke beberapa negara besar.

Erik yang kini sudah dewasa menggantikan Heru yang sudah mengambil pensiun karena usianya yang sudah tak muda lagi. Usia Erik saat ini sudah berusia 30 tahun. Status belum menikah dan tidak punya pacar.

Revan menghentikan langkahnya dan mengambil sebuah pakaian khusus untuk masuk ke ruangan pembuatan makanan ringan,untuk menjaga kebersihan. Setelah memakai pakaian itu ia langsung masuk ke dalam dan meninjau langsung ke dalam.

Drrtt....

Baru saja kaki Revan akan memasuki ruangan khusus pembuatan makanan ringan,ponsel yang berada di dalam saku celananya sudah berbunyi,Sontak itu membuat Revan menghentikan langkahnya lalu merogoh ponselnya,melihat siapa yang menelponnya,dan itu ternyata Erik.

"Ada apa ?" Revan to the point saat ponsel itu ia taruh di telinganya.

"Manager baru !" jawaban dari seberang,Revan lupa bahwa minggu lalu ia menyuruh Erik untuk mencari manager baru karena manager yang lama telah pensiun. Maklum,awal pembangunan pabrik milik Revan sebagian karyawan adalah teman Heru,jadi tahun ini Revan harus mencari banyak sekali karyawan muda untuk menggantikan karyawan lama yang sudah mengajukan pensiunan.

"Baiklah ! Kau di mana sekarang ?" tanya Revan.

"Di ruanganku !" setelah mendengar jawaban dari Erik,Revan dengam cepat langsung mematikan sambungan telepon dan melepaskan pakaian khusus laku segera bergegas ke ruangan Erik. Saat ini peninjauannya akan di undur.

Langkah panjang Revan membuatnya tak butuh waktu lama untuk sampai ke ruangan Erik,tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu,Revan langsung membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan. Nampak sekali seorang wanita cantik yang Revan kira berusia 28 tahun sedang duduk di sofa yang berada di ruangan Erik.

Erik yang awalnya duduk sembari mengobrol ria dengan wanita itu langsung berdiri dan menghadap langsung di depan kakak iparnya. Wanita itu pun langsung ikut berdiri dan menundukkan kepalanya sebagai rasa hormatnya dengan boss barunya yaitu Revan.

"Ini adalah manager baru kita,namanya Julia Anderson !" jelas Erik dan Revan mengangguk.

"Julia ini adalah mantan manager di sebuah perusahaan yang memproduksi susu bayi selama 5 tahun,jadi dia benar benar sudah berpengalaman !" lanjut Erik,Erik terus saja menjelaskan semua tentang Wanita bernama Julia itu dengan panjang lebar,sedangkan Revan sedari tadi tak mendengarkan apa yang Erik katakan. Ia malah sibuk menatap Julia.

"Tunggu ! Apa kita pernah bertemu sebelumnya ?" Revan angkat bicara sembari menatap ke arah Julia.

"Ku rasa tidak pak !" jawab Julia dengan sopan. Ada sesuatu yang mengganjal,wajah Julia tak asing bagi Revan,wajah nya seperti seseorang ,tapi siapa ? Revan terus berfikir dengan otaknya,membuatnya tak mendengar bahwa sedari tadi Erik tengah memanggilnya.

"Revan ! Revan ! Revan !" Erik mendelik ke arah kakak iparnya yang sedari tadi terus menatap wanita cantik di hadapannya. Erik merasa emosinya terpancing,bagaimana bisa Revan bisa mengagumi wanita cantik di depan langsung sang adik ipar,dan satu lagi,Erik menaruh hati pada Julia.

"REVAN !" teriak Erik dan berhasil membuat Revan menatapnya sembari mengerutkan keningnya. Berani beraninya adik iparnya ini berteriak padanya.

"Kau pria yang sudah menikah ! Punya dua anak !" ujar Erik dan Revan langsung mengerti apa yang baru saja di ucapkan oleh adik iparnya. Lagi pula Revan menatap Julia bukan karena mengangumi kecantikan wanita itu,baginya wanita paling cantik di dunia ini adalah Lala dan yang kedua adalah Becca ,hal itu tak bisa di ganggu gugat. Revan menatap Julia bukannya naksir,hanya saja wajah Julia nampak tak asing baginya.

Love And GrudgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang