Sepuluh

1.1K 41 5
                                    

Becca melirik ke arah jam tangan yang berada di lengan kirinya,jam menunjukkan pukul 00:06,berarti ini sudah tengah malam. Tak ada taxi yang lewat maupun kendaraan umum seperti bis pun tak ada. Tadi Minyo membawanya ke cafe dengan mengendarai mobil yang katanya milik ayahnya.

Jalanan yang mulai sepi membuat Becca sedikit takut,bukan takut hantu,melainkan takut ada orang jahat yang akan menangkapnya. Ia pernah baca di berita online,bahwa akhir akhir ini kejahatan semakin banyak. Apalagi kasusnya beragam,dari mulai perampokan hingga pemerkosaan. Becca merinding sendiri saat mengingat berita itu.

Mata Becca melotot saat ia melihat sekumpulan remaja berada di jalan depan,ia ingin melewati jalan itu karena jalan menuju rumahnya adalah itu ,dan tak ada jalan lain.

Bagaimana jika para pemuda itu nanti akan merayu dan menggodanya ? Pikir Becca. Becca juga berfikir ia akan melawannya,dengan sifat kasar dan tangguh turunan dari sang ayah dan ibunya ia bisa melawan. Tapi masalahnya pemuda itu ada enam orang,sedangkan ia hanya sendiri.

"Mampus Gue !"umpat Becca sembari memasang ekspresi takut bercampur dengan kesal. Dengan berani Becca berjalan dengan cepat ke arah para pemuda itu.

"Hai cantik ! Baru pulang ? Mau abang anterin gak ?" goda salah satu pemuda namun Becca terus saja berjalan cepat tanpa menoleh sedikitpun.

Brak

"Aaauuu...." Becca memekik saat ia terjatuh karena kesandung kaki salah satu pemuda yang dengan sengaja menaruh kakinya ke depan kaki Becca saat Becca berjalan. Ke enam pemuda itu menghampiri Becca yang masih jatuh terduduk di tanah. Menggerumuni Becca dengan cara membentuk sebuah lingkaran.

Becca berdiri dari duduknya dan hendak berjalan ke depan,sayang Becca tak bisa lewat karena di hadang oleh salah satu pemuda itu. Dan saat Becca mau berjalan ke arah lain juga sama ,di hadang oleh pemuda yang lain. Damn it ! Becca sekarang tak bisa lari lagi. Mau tak mau ia harus melawannya. Walaupun ia tau bahwa ia akan kalah kalo melawan enam orang sekaligus. Satu pria tak masalah bagi Becca,namun Enam ? Yang benar saja !

Becca mengambil ancang ancang akan malawan,kedua tangannya mengepal dengan rapat dan di arahkan ke dua orang pemuda di hadapannya.

"Berani lawan satu satu ! Jangan main keroyokan ! " tantang Becca dan para pemuda itu dengan kompak malah tertawa keras.

"Jangan bertengkar manis,lebih baik kita bersenang senang !" ujar salah satu pemuda dengan kulit hitam legam dan rambut yang keribo. Merasa tak bisa menahan lagi emosinya ,Becca langsung memukul pemuda yang tadi bicara padanya. Seketika tubuh pria itu terhuyung ke belakang,mundur beberapa langkah sembari memegangi ujung bibirnya yang berdarah akibat tonjokan ganas Becca.

Pemuda yang lain kaget bukan main saat melihat kemampuan mangsanya sangat kuat,dengan kompak mereka memegangi ke dua tangan Becca hingga Becca tak bisa lagi melawannya. Becca hanya bisa meronta ronta sembari berteriak minta tolong,berharap sang ayah akan datang menghajar para pemuda kurang ajar seperti mereka.

"Toloonggg..... Daddy tolongg... Beccaaa......." teriak Becca membuat suara tawa para pemuda itu mengencang.

"Jadi namamu Becca ya ? Becca sayangg..... Daddy mu tak akan datang menyelamatkanmu !" ujar salah satu pemuda sembari menahan tawanya.

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Empat pemuda itu jatuh ke aspal tak sadarkan diri,membuat dua pemuda yang lain menghentikan tawanya dan melihat ke arah siapa yang berani membuat temannya pingsan.

Mata Becca berbinar,melihat siapa yang datanga menyelamatkannya. Pemuda tampan yang telah mencuri hatinya hanya dalam sekali pertemuan. Lucas Ernando Farel.

Love And GrudgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang