🍏🍏🍏
Angin malam
Naiklah hingga ke atas awan
Suarakan pada langit malam bahwa aku menyukainya
Serukan pada bintang bahwa aku merindukannya🍏🍏🍏
Azalea POV
Dini hari kubasuh anggota tubuhku dengan berwudhu. Rasanya tenang sekali. Kuhamparkan sajadah menghadap kiblat. Kini aku tengah bersiap untuk menemuiNya. Aku akan menghadap padaNya. Akan kuceritakan semua kegundahan hatiku padaNya.
Kubaca surah Al-Fatihah dan surah Al-Ikhlash pada tahajud rakaat pertama. Lalu kubaca surah Al-Fatihah dan Al-Lail pada rakaat kedua. Tak dapat kupungkiri rasanya begitu damai.
Hingga tiba di penghujung tahajjud. Aku bersujud kepadaNya. Lama sekali, hingga aku merasa lega. Aku menceritakan tentang ketidak beresan yang ada pada hatiku. Tak lama aku menitikkan air mata. Lalu lama-lama kurasakan air mataku menganak sungai di pipi ini.
Aku bangun dari sujud. Lalu ku akhiri tahajjud ku dengan salam. Ingin ku berteriak. 'Ya Allaah, apa yang terjadi dengan hatiku?' batinku meraung.
'Apa aku menyukainya?'
'Apa aku mulai mencintainya?'
'Ya Allaah, ada apa dengan hatiku?'
Semakin hari aku semakin tak mengerti dengan perasaanku sendiri. Apa iya aku mencintai Fatih? Tapi bagaimana kalau yang kurasakan ini bukan cinta? Bagaimana kalau ini hanya nafsu belaka?
Fatih POV
Ingin kugapai hatimu. Tapi apa daya aku tak mampu. Aku jauh, terlampau jauh dari bayanganmu.
Kau bagai mawar di padang gersang. Bagai melati di bukit bebatuan tertinggi.
Aku harus apa? Karena aku tahu kamu bukanlah wanita biasa. Kau terlalu istimewa.
Azalea. Maafkan aku telah mencintaimu. Maafkan aku, yang tak pantas untukmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatamorgana Cinta
Fiksi Remaja[SOLUSI UNTUK REMAJA YANG SEDANG DILANDA ASMARA] Aku malu pernah berdoa kepadaNya untuk menjadikanmu pelengkap separuh agamaku. Aku malu. Perasaan yang ku anggap sebagai cinta ternyata hanyalah Fatamorgana. Semu, bahkan terlalu fana untuk menjadi...