Just an Ordinary Day

6.2K 313 32
                                    


Apa yang kau harapkan di hari seperti ini? Kau kan tidak begitu menyukai coklat”


=Just an Ordinary Day=


Bin bangkit dari kasurnya dengan perasaan bahagia. Hari ini, adalah hari kasih sayang di mana semua orang menyebut hari ini dengan sebutan Valentine. Di mana coklat manis bertebaran dengan warna merah muda yang cantik.


Walaupun Bin tidak menyukai coklat. Ia tetap saja menyukai hari ini. Bin memegang dadanya sendiri berusaha menstabilkan detak jantungnya yang cepat. Ia penasaran dengan apa yang akan dilakukan kekasihnya. Mungkinkah kekasihnya itu memberikan coklat?


Tidak. Tidak mungkin. Kekasihnya sangat tahu Moon Bin. Tidak mungkin ia mendapatkan coklat hari ini. Oke, apakah Bin akan mendapatkan banyak jamur? Melihat bunga yang indah? Bermain ke taman bermain? Mengelilingi pulau jeju?


Selama Bin hidup. Ia mendapatkan coklat dari orang tidak ia kenal. Untuk pertama kalinya, setelah ia akhirnya memutuskan untuk memiliki kekasih, mungkinkah ia akan mendapatkan coklat dari orang tak di kenal lagi? Atau mendapatkan harinya bersama kekasihnya?


Bin sudah di tingkat tiga. Setelah ia memutuskan untuk berhubungan dengan penerus Astro corp itu. Pertemuan mereka sangat aneh. Tidak perlu diceritakan secara rinci. Hanya pertemuan kecil seperti di telenovela. Pertemuan di bus dan ciuman pertama di bus. Semua itu ulah sopir bus. Ya, semenjak kejadian itu Bin mendapatkan banyak perhatian dari orang di sekelilingnya. Mungkin karena nilainya yang tiba-tiba naik drastis berkat les privat bersama kekasihnya itu. Entahlah, Bin tidak begitu memikirkannya. Ia masih penasaran dengan isi loker pagi ini. Ia bahkan sengaja tidak mengunci lokernya.


Memikirkannya saja membuat Bin bahagia.


What the


Bin mengacak lemarinya dengan gusar. Baju yang kemarin ia setrika dan diberi pewangi banyak pun hilang begitu saja. Siapa yang mencurinya?


“Eomma, seragamku menghilang”


“Eomma menyuruhku untuk memasukkan ke dalam mesin cuci” Bin melongo menatap Soo Ah yang muncul dari balik pintu kamarnya. “Cepatlah turun eomma menyiapkan banyak jamur”


Bin menampar kedua pipinya sendiri sebelum ia benar-benar menjerit keras untuk menghilangkan beban pikirannya. Rencananya menggunakan baju rapih dan wangi pun musnah. Bahkan, sepatunya pun hilang. Tunggu.


Hilang?


“Eomma sepatuku dikemanakan?”


Bin buru-buru mengeringkan bajunya. Ia bahkan mengendus bajunya. Beruntung, parfum yang ia gunakan tahan lama. Jika tidak, mungkin sekarang bajunya wangi sabun cuci.


“Kenapa belum memakai seragam eoh?”


“Eomma mencucinya” Bin mengabaikan eomma-nya, ia memilih untuk melihat-lihat isi kulkasnya. “Woahhhhhh”


Bin takjub menatap banyaknya box coklat yang ada di kulkasnya. Ia berkedip beberapa kali untuk memastikan jika yang ia lihat bukanlah sebuah mimpi. Siapa yang mengirimkan box penuh coklat ini? mungkinkah Soo Ah sudah memiliki kekasih?


“Ia menunggumu di depan”


“Siapa?”


“Tentu saja kekasihmu yang tampan itu, tidak mungkin appa-mu memberikanku coklat”


Haa?


Mendengar perkataan itu, Bin bergegas mengambil seragamnya. Ia mendengus kesal saat tahu jas sekolahnya masih belum cukup kering. Ia menyetrika jasnya dengan terburu seraya berdoa jika kekasihnya itu tidak melihatnya dalam keadaan ceroboh seperti ini.


Soap Couple's Diary [BinWoo Oneshot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang