Kau bukan hanya mengobati luka di gusi-ku. Kau juga menyembuhkan perih di hatiku.=Peri Gigi=
"Tapi, bukankah aneh jika sudah umur 20 tahun dan masih tumbuh gigi?"
Bin mengusel-ngusel kepalanya di perpatahan leher Rocky. Sebelah tangan Bin masih memegangi handuk yang ia gunakan untuk mengompres giginya yang sakit.
"Pertumbuhan terhenti ketika berumur lebih dari 25 tahun, dasar hyung bodoh"
Rocky menepak kepala Bin kasar. Membuat Bin meringis kesakitan karena pergerakan dadakan Rocky tersebut tidak hanya menyakiti kepalanya melainkan gusinya pun robek.
"Yakkk, dasar sialan"
"Aku kencan dengan Sanha dulu. Kau, pergilah ke dokter gigi sendiri"
Bin melempar tasnya ke arah Rocky yang sigap menangkapnya disertai dengan cengirannya. Melihat Rocky yang berjalan ke arahnya dan memberikan tas-nya pun membuat Bin menghela napas pasrah.
Mau bagaimana lagi? Ketika teman dekatmu sudah memiliki kekasih. Mereka akan mengutamakan kekasih mereka. Bukan teman mereka lagi.
"Di dekat kampus, ku dengar ada klinik baru. Jika kau malas ke Rumah sakit, lebih baik mampir ke klinik untuk periksa"
"Malas. Tidak ada temannya"
Rocky yang merasa tak enak pun mulai duduk kembali di sebelah Bin. Rocky tahu jika teman Bin bisa dihitung jari. Rocky juga tahu jika Bin pernah makan sendirian di kantin kampusnya.
Bin tidak seperti kekasih Rocky yang dapat berbaur dengan orang di sekitarnya. Bin terlalu canggung untuk orang yang baru dikenal.
"Kudengar dokternya masih muda loh"
"Aku lebih suka yang sudah tua, lebih berpengalaman"
"Dan lagi, dokternya tampan"
Bin mendengus kesal. Bin memang menyukai para dokter yang memiliki harum tubuh obat dan higienis. Tapi, Bin masih menyukai dokter wanita yang cantik. Bukan dokter pria. Demi apa, Bin ingin sekali menenggelamkan Rocky jika sudah menganggapnya gay.
"Pergilah, aku akan menelpon Jinwoo-hyung untuk menemaniku"
Rocky yang semula tertawa pun terdiam. Rasa tidak enak makin menelusup dalam ke hatinya. Ayolah, ingatan Rocky akan jadwal kuliah hyung-nya yang satu itu sudah di luar kepala. Rocky ingat jika Jinwoo masih ada satu mata kuliah. Yang artinya, tidak mungkin Bin mau repot-repot menunggu hingga Jinwoo selesai.
Bin benar-benar tidak pandai berbohong.
"Cepatlah, bisa-bisa Sanha marah padamu"
Dan, Rocky ingat satu hal jika ucapan Bin itu mutlak. Jika, Rocky masih diam di sebelah Bin. Bisa-bisa ia dapat bogem mentah dari Bin.
"Baiklah, aku duluan"
Bin masih diam di bangku kantin kampusnya. Ia masih menatap mahasiswa lainnya yang hilir mudik berjalan dengan tawa mereka. Tidak ada satupun orang yang berjalan sendirian. Melihat hal itu hanya membuat gigi kecil Bin sakit.
Tunggu, apa aku belum menceritakan tentang kenapa gigi kecil Bin sakit?
Singkatnya, saat akhir ujian tengah semester kemarin. Gigi baru Bin tumbuh dan langsung mengoyak dan merusak struktur gigi rapih Bin.
Banyak orang yang mengatakan gingsul itu cantik. Tapi, tidak bagi Bin. Gigi gingsul yang tumbuh di antara gigi geraham bagian dalam membuatnya kesakitan. Selain gusinya dirobek oleh sang gigi baru. Makan pun menjadi tidak senikmat dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soap Couple's Diary [BinWoo Oneshot]
Fanfiction[COMPLETED] . Ini kisah romansa picisan yang bisa membuat kalian tersenyum Ini juga kisah tragis cinta yang mengharukan Bahkan, ini juga cerita pembunuh gila yang tidak dapat masuk ke dalam 'sel' . [Cha Eunwoo x Moon Bin]