Catch Me if You Can [2]

2.5K 159 14
                                    


[2]

Eunwoo mundur perlahan meneliti semua barang yang ada di sekelilingnya. Ia mengambil ponselnya dalam kantong dan menaruh ponselnya di rak meja laboratorium milik Bin. Eunwoo menutupi ponselnya dengan lilitan dasinya untuk memanipulasi pandangan Bin.

Eunwoo tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya. Ia hanya berjaga-jaga saja. Siapa tahu Bin berniat membunuhnya. Karena, Bin mengatakan jika Eunwoo adalah serigala bodoh.

Eunwoo menatap beberapa monitor kecil yang ada di depannya. Sebelumnya ia tidak sadar monitor itu menampilkan apa. Namun, setelah didekati Eunwoo menggertakkan giginya kesal.

Demi apa?! Selama ini Bin memantau semua kegiatan di kantor polisi. Dan juga, kegiatan polisi di jalan dekat rumahnya. Bin benar-benar niat menjadi penjahat.

"Aku tahu aku salah sejak aku membunuh Kim Donghyuk pertama kali" Bin tersenyum miris. "Tapi, dia memperkosa anak gadis yang cantik di gang sempit itu" Bin menunjuk salah satu monitornya. "Jadi, kurasa tidak apa jika aku membunuhnya"

Bughhh.

Eunwoo menendang kaki Bin dan mendorong tubuh Bin jatuh ke atas ranjang Bin.

"Seharusnya, kau menelpon polisi! Bukan bertindak seperti itu!"

"Lalu apa? Hukum hanya akan menahannya di sel. Tidak lebih!" Bin menutup kedua matanya. "Mereka tidak dapat merasakan apa yang dirasakan oleh anak-anak itu, Cha saekki Eunwoo!" Bin berteriak. "Tidak ada yang tahu apakah anak itu hidup dengan baik jika kau hanya mengurungnya di sel tanpa menyiksanya! Dia tidak merasa tersiksa di dalam sel! Lebih baik aku mencabik wajah cabulnya daripada dia hidup dengan mendapatkan makanan tanpa perlu bekerja!"

Eunwoo yang mendengar teriakan Bin dan melihat mata Bin yang menyiratkan kesakitan yang terdalam pun hatinya terketuk. Akhirnya, Eunwoo paham akan sesuatu. Bin pernah ada di posisi anak-anak itu.

"Hei, akan kupastikan mereka mendapatkan pelajaran menyakitkan di dalam sel jika kau menelponku untuk yang berikutnya"

Bin terduduk dengan memiringkan kepalanya. Ia tersenyum lembut mendengar ucapan Eunwoo yang hangat. Ia melepas kacamata dan melemparnya sembarang dengan masih di sertai dengan senyum tipisnya itu. Bin jadi merasa aman berada di dekat Eunwoo.

"Tapi, berjanjilah jika kau akan menelponku saat terjadi sesuatu padamu"

"Kau itu polisi. Kemungkinan kau akan datang padaku tepat waktu itu mustahil"

"Kalau begitu kau bisa menelpon nomor darurat" Eunwoo menatap Bin tajam. "Apapun asalkan kau tidak membunuh siapapun lagi!"

Bin merasa jika Eunwoo tidak ingin menyakitinya. Hingga tanpa sadar Bin mengalungkan kedua tangannya di leher Eunwoo hingga jarak keduanya kian dekat.

"Kasusnya sudah ditutup. Kau bebas. Tapi, tidak bebas dariku" Eunwoo mengecup bibir Bin. "Aku akan menjagamu untuk tidak melakukan hal aneh ataupun didekati orang aneh. Sebagai gantinya, kau temani anakku"

"Apa kau sedang melamarku secara tidak langsung?"

"Iya, jika menurutmu begitu"

Bin menatap Eunwoo datar. Sesungguhnya, Bin tidak tahu apa yang ia lakukan bisa jadi sejauh ini. Bahkan, hingga Bin mendapatkan sebuah lamaran secara tidak langsung dari orang yang lebih tua darinya dan yang terpenting Eunwoo itu laki-laki.

Tidak munafik jika Eunwoo tampan. Tapi, bagaimana bisa Bin mau menjadi posisi di bawah? Bin itu laki-laki.

"Apa itu artinya aku menjadi pengantin wanitanya?"

"Terserahmu"

"Ngomong-ngomong umurku dua puluh tahun, ahjussi"

Eunwoo melongo mendengar pengakuan Bin. Pantas saja, Eunwoo tidak melihat keriput halus di wajah Bin. Ternyata, Bin baru memulai pendewasaannya.

Soap Couple's Diary [BinWoo Oneshot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang