Part 2

21.4K 1.3K 249
                                    

.
.
.

Bangunan bertingkat dan megah berplang Anbu ne terpampang jelas didepannya. Naruto mengangguk semangat sebelum berlari masuk menuju kamar asramanya dilantai tiga.

Setelah berjoging pagi seperti kebiasaannya, ia masuk kembali ke kantor sekaligus tempatnya tinggal selama beberapa waktu ini untuk pelatihan.

Dilantai satu dan dua merupakan kantor utama dimana pengelolaan jasa keamanan Anbu beroprasi. Jasa pegawalan seperti itu termasuk swasta, berbeda dengan keamanan pemerintahan yang lebih menjurus kenegaraan seperti tokoh pemerintah.

Banyak dari kalangan pengusaha serta tokoh publik seperti artis yang menyewa jasa pengawalan seperti Anbu. Naruto bahkan baru menyadari dunia seperti ini saat memilih ambisinya menakhlukan seorang Uchiha muda bungsu yang menyebalkan baginya itu.

Meski begitu ia makin bersemangat menjatuhkan dan memberi pelajaran saat si ayam kutub itu dalam kekuasaannya nanti.

Bukan harta atau semacamnya yang diincar olehnya, hanya ingin menghancurkan kearoganan serta harga diri Uchiha yang sangat teramat tak disukainya.

Akan dia hancurkan sampai si Sasuke pantat ayam itu menangis karenanya. Haha, sangat menarik membayangkannya. Tapi, semua itu tak semudah yang Naruto kira. Perjuangannya masihlah panjang dan berat.

Sekarang ia menapaki lantai tiga dimana asrama untuk para pegawai Anbu ne berada. Untunglah dan untung sangat saat kamar semua pegawai diasrama ini dipisah. Satu unit kamar dengan fasilitasnya yang diatas standar pengawal lain diluar sana. Membuat Naruto semangat menjalani pelatihannya nanti.

.

Jarum jam menunjukkan pukul delapan. Saat semua pengawal Uchiha khusus mulai bersiap menuju lantai atas. Dimana gedung bertingkat 30 ini menampung banyak sekali hal. Mulai dari tempat persenjataan dilantai bawah serta semua misteri dibawah sana. Menyisakan begitu banyak asrama serta tempat pelatihan dilantai teratas. Belum dengan lapanagan outdoor Rofhtop sana.

Kini kelima pengawal baru termasuk Naruto tengah berada di lantai 30. Dimana banyak sekali anggota sedang berlatih diri. Mulai dari boxing, Thai Chi, serta kungfu. Ada juga yang melatih judo, kendo, serta menembak.
Kya! Naruto sangat teramat ingin berlatih menembak. Karena selama ini dia yang selalu ditembak.

Bukan, bukan tembak menjadi pacar atau tembakan game. Tapi ini tembakan sungguhan. Dia bahkan pasti akan gemetar saat memegang pistol sungguhan. Sebelumnya dia hanya melihat pistol yang menggantung diselangkaan targetnya.

Aduh, kenapa daritadi membicarakan hal melenceng sih?

Neji menyuruh Naruto dkk melatih diri step by step. Dimana puncaknya akan dilatih menggunakan senjata.

Dan seharian itu dihabiskan Naruto untuk berlatih. Tidak terlalu sulit memang karena kasarnya dia sudah menguasai teknik dasar setiap pelatihan yang diberikan.

Dan disinilah dia berakhir. Di arena tembakan. Degup jantungnya berpacu cepat seperti akan melakukan hal yang iya-iya diatas ranjang. Perasaannya sama seperti saat semua targetnya terbuai olehnya hingga berakhir diranjang. Bagaimana saat ia berdebar dan was-was kala akan kehilangan keperawanan bibir serta rektumnya.

Namun sekali lagi, jangan panggil dia Kitsune jika tidak bisa melalui itu semua. Bahkan ia masih memiliki keperawanan ciuman pertama serta ML pertamanya yang tersimpan erat dalam diri.

Lovely Bitch!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang