Part 11

8.4K 577 179
                                    


Warning!

Chap ini bakal ada lemonade asam manis nano-nano....

But masih aman untuk dikonsumsi.

Just : Rate T

Happy Reading~
😉😘

.
.

Hari ini, entah kenapa perasaan Naruto tak enak. Didukung langit yang cukup mendung, menambah hati melankolis Naruto untuk sekedar beranjak.

Hari libur. Rencana ia ingin tidur sepuasnya seharian di flat. Tapi apa daya manusia hanya bisa berencana. Mendapati Sasuke mengajaknya ke taman bermain, tawaran yang entah kapan lagi bisa ia dapatkan... membuatnya memilih beranjak dari kemalas-malasannya diatas ranjang dan selimut tebalnya.

Dengan langkah menyeret ia memaksa diri untuk mandi dan bersiap sebelum ayam diluar mengamuk lagi.

"Sudah siap?" Tanya Sasuke pada Naruto yang baru keluar mengenakan cardigan coklat muda dan syal orange kesukaannya. Rambutnya digerai agar tak terlihat aneh jika dua pemuda menghabiskan waktu ke taman bermain bersama.

"Hum. Sudah." Nalas Naruto lesu.

Sasuke menggandeng tangan Naruto keluar untuk menunggu bus di halte terdekat. Siapapun akan menyangka mereka pasangan serasi. Dimana Sasuke yang keren dan tampan menggandeng Naruto yang mungil imut manis disebelahnya. Takkan menyangka jika Naruto adalah seorang pemuda dengan kekuatan pengawal profesional.

"Ada apa dengan mukamu. Kau tak seceria itu untuk pergi ke tempat keinginanmu, dobe?" Tanya Sasuke pada Naruto yang sudah duduk disebelahnya dalam bus.

"Hm. Ie. Entahlah." Balas Naruto lesu. "Tapi darimana kau tahu aku ingin ke tempat seperti itu?" Tanya Naruto tiba-tiba. Mengagetkan saja.

"Hn. Terlihat dari tampangmu. Yang kekanakan dan juga menyedihkan disaat yang bersamaan. Aku pikir orang sepertimu tak pernah bisa bersenang-senang ke tempat seperti itu. Apa aku salah?" Jelas Sasuke diakhiri dengan kalimat tanya mengesalkan.

"Kau itu... menjengkelkan saat irit bicara. Sekalinya ngomong panjang lebar, tapi nyakitin. Bikin kesal saja." Cerca Naruto dengan mata menyipitnya. Tampangnya sudah menunjukkan bahwa ia sudah kesal luar biasa.

"Kau yang mengesalkan. Saat aku bicara sedikit, protes. Saat bicara panjang juga protes." Balas Sasuke santai.

'Nih orang gak sadar diri apa ya? Apa aku harus jedotin dulu ke kaca bus supaya sadar? Yang mengesalkan siapa yang dibikin kesel siapa?! Ahh, serah lah. whatever.' Batin Naruto dongkol. Mengakhiri sesi percakapan dengan si ayamnya yang hanya bisa menyulut emosi saja.

"Aku sempat dengar dari si siput Utakata itu tentang ini. Yah, meski tak sebesar Dream Land, setidaknya sama saja taman bermain yang ramai dikunjungi untuk bersenang-senang." Jelas Sasuke kemudian.

Naruto menatap Sasuke tanpa berkedip. Seolah memikirkan kebenaran akan kata-kata itu. Dan dia tersenyum saat melihat rona samar di pipi porselin Sasuke yang tengah membuang muka kearah jendela.

"Apa kau sedang malu setelah mengatakan tentang itu?" Tanya retoris Naruto balik menggoda. Ternyata Bos nya itu bisa menggemaskan juga saat malu.

"Hn. Damn." Sasuke mengusap wajahnya kasar coba menyingkirkan rona merah diwajahnya yang mulai menjalar ketelinga saat Naruto terus menggoda dan menertawakannya.

Lovely Bitch!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang