Lovely Bitch!

Part 12

Be The Light

Block B - MV

(*saran untuk mendukung deskripsi adegan)

.

WARNING!

CRIME
Action
Hurt
Angst

.

Adegan kekerasan.
18+

.
.
.
.

》》》》

Mata shappire mengerjap mencari indera penglihatannya yang kini terasa agak kabur.

Ruangan remang, sembab, dan dingin.
Naruto bangun dan menyadari dia berada disebuah ruangan berbentuk sel. Berhadapan dengan sel Sasuke diseberang sana .

"Teme?"  Panggilnya pada Sasuke yang sepertinya juga baru sadarkan diri.

Menengok, Sasuke terkejut melihat mereka berada di sel yang terpisah. Mata onyx tajam Sasuke mengobservasi tempat mereka berada saat ini. Ini seperti ruang tahanan isolasi?!

Naruto yang sudah sadar sepenuhnya langsung beranjak, ingin membebaskan diri dan melepaskan Sasuke. Ia mencari apapun dan memikirkan cara secepatnya untuk bisa membuaka sel-nya.

"Kalian takkan bisa kabur."

Sai muncul. Dengan senyum memuakkannya. Berjalan dan berhenti di antara sel Sasuke dan Naruto.

"Masih mengingatku, Naruto?!" Sapa Sai berdiri Menghadap Naruto.

"Sai?!" Gumam Naruto tak percaya. Jadi si mayat hidup itu belum mati?! Seharusnya dulu ia pastikan benar-benar membunuh kudeta satu itu.

"Aku ingin memberi pilihan padamu, Naru. Ini kesempatan bagimu untuk meloloskan diri. Kau mau bebas, atau Sasuke yang bebas dari mereka?!" Ujar Sai tersenyum palsu dan memberi kode mata kearah tiga orang berbadan besar mirip algojo terlatih. Badan muscle bertato sangar. Sekilas saja sudah tahu betapa seram mereka.

"Seperti kau mau membebaskan kita saja." Cibir Naruto mencemooh.

"Setidaknya ia tak terluka. Aku juga punya rasa kesal padanya dan bisa membuatnya mati perlahan dengan siksaan. Sounds nice, right?!"

"Lalu, kau pasti tahu jawabanku kan." Tandas Naruto menatap lurus kearah Sai yang berdecak dengan dengusan kecilnya.

"Kau tak pernah berubah, Kitsune. Baiklah jika itu pilihanmu. Ini untuk kau yang pernah membuatku sekarat. Kau akan merasakannya juga sebentar lagi." Ujar Sai menampilkan seringainya. Memberi kode para algojo untuk masuk.

Naruto mengepalkan tangan erat dan berdiri tegak. Kesal. memicing pada Sai tajam tanpa rasa takut.

Brak.

Sasuke menggebrak besi sel agar Naruto mengalihkan pandang kearahnya. Dan saat shappire Naruto bertemu onyx Sasuke... Naruto melepaskan kepalan tangannya dan merilekskan badan. Tersenyum kecil pada Sasuke seolah memberikan kode bahwa semua akan baik-baik saja.

Para algojo memutari Naruto yang menyiapkan diri untuk apa yang akan terjadi, sebelum salah satunya menendang telak perut Naruto hingga membuatnya tersungkur dengan erangan tertahan.

Bayangkan, pemuda manis seramping dan semungil Naruto dihajar oleh tiga orang berbadan tiga kali lipatnya.

Diseberang, Sasuke menahan nafas melihatnya. Pemandangan mengerikan macam apa yang akan ditunjukkan Sai padanya?!