Part 13

8.6K 544 66
                                    

..
.
.
.


Neji dan Jugo tengah menjadi patner kerja. Keberadaan Jugo sangat membantu bagi Anbu Ne. Selain stamina kuat, Jugo juga tak pernah menolak permintaan siapapun. 

Siapa sangka, dibalik covernya yang besar dan mengagumkan. Terlihat sangat kuat dan seram... dia memiliki hati sebaik malaikat.

"Kalian akan dapat teman baru." Ujar Jugo pada Suigetsu dan Kisame.

"Piranha, hiu dan mayat hidup. Kenapa aku merasa kombinasinya aneh?" Gumam Neji terfikir hal aneh.

"Mayat hidup? Apa yang kalian maksud adalah Sai?!" Tanya Suigetsu yang terhenyak mendengarnya tadi.

"Hm. Siapa lagi." Sahut Neji bersidekap didepan sel mereka.

"Tidak. Tolong, pindahkan aku. Jangan buat aku satu sel dengannya. Aku mohon?" Pinta Sui menggenggam pagar selnya dan menatap hopeless pada Jugo yang hanya diam mendengarnya.

"Kenapa? Bukankah kalian bekerjasama dulu?"

"Itulah."

"...."

"Karena itu, dia bisa saja membunuhku jika kau biarkan kami satu sel. Dia itu manusia berdarah dingin." Ujar Sui bergetar ketakutan.

"Itu konsekuensimu. Kau berani berkomplot dengannya, harus berani juga dengan akibatnya." Balas Neji. Berjalan meninggalkan mereka untuk mengecek tahanan lainnya.

Jugo masih diam seperti sebelumnya.

"Jugo?!" Panggil Sui.

"Ya?"

"Aku senang bisa bertemu denganmu. Meski kita tak sempat menghabiskan waktu bersama lebih lama... tapi untuk pertama kalinya ada yang melindungiku. Setidaknya aku merasa sedikit berharga."

Jugo diam lagi. Tak mengerti. Kemudian ia beranjak pergi begitu saja.

"Hiks." Suigetsu menyeka airmatanya yang turun begitu saja dari mata violetnya. Sekuat tenaga menahan tangis yang akan pecah kapan saja.

"Kenapa kau menangis, apa sebegitu takutnya kau pada Sai itu?" Tanya Kisame yang melihat Sui sesungukan.

"Bukan. Aku sedang jatuh cinta."

"Hah?!"

"Pada si Beruang madu itu."

"What?!"

.

Naruto mengamati Sasuke dari luar jendela ruang rawat VIP. Sejak kepulangan mereka dari Konoha, kekasihnya itu sangat pendiam lebih dari sebelumnya. Selalu terlihat menengadah dan menatap jauh keluar jendela. Memikirkan sesuatu.

"Apa yang harus kulakukan sekarang?" Gumam Naruto bingung sendiri dengan keadaannya.

"Kau kenapa?!" Tanya Shika yang sudah berada disamping Naruto entah sejak kapan.

Naruto menoleh pada Kaptennya itu. Berkedip-kedip seperti boneka saat terfikir akan sesuatu.

"A... apa yang kau lakukan?" Tanya Shika menutup wajahnya sebagian dengan lengannya. Salah tingkah melihat sikap imut Naruto yang tengah berfikir sembari melihatinya.

Lovely Bitch!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang