Part 7

12.1K 807 169
                                    

.
.
.

Sinar mentari menerobos celah gorden mengintip sosok yang tengah tidur diatas ranjang besar King size kamar bernuansa biru donker itu.

Naruto bangun dengan agak enggan sembari meregangkan badannya yang terasa kaku. Menggaruk pelipisnya yang tiba-tiba gatal sebelum ia terpekur ditempat. Melihat Sasuke yang sudah rapi dengan setelan mahalnya.

"Jam berapa ini? Kau akan berangkat sepagi ini?" Beo Naruto akhirnya. Mengucek mata lagi untuk memastikan jika ia tak salah lihat. Memang benar jam dinding dan HP nya sama. Menunjuk angka enam.

"Hn." Balas Sasuke sekenanya. Mode dingin dan acuh lagi. Seperti biasa. Dan itu membuat Naruto mengeryit.

Naruto langsung meloncat dari tempat tidur kala melihat Sasuke berjalan kearah pintu. Ia harus mandi kilat agar tak membuat Si Bos arrogantnya itu menunggu. Sesuatu yang paling dibenci sang Ayam.

Tak sampai lima menit, Naruto sudah turun dari kamar dan melihat Sasuke makan roti selai dan kopi hitam dimeja makan.

"Aku akan menyiapkan mobil." Ujar Naruto melengos berjalan keluar. Dia tak melihat jika Sasuke sedikit terkejut karena ia melewatkan sarapannya.

Semua itu tentu saja karena sikap Sasuke. Si kuning kesal dan malas meladeni si ayam yang mungkin tengah kesal akibat hal semalam. Tentu saja ia kesal karena diremehkan. Masih ingat seberapa tinggi ego Uchiha?!

Naruto membukakan pintu mobil untuk Sasuke sebelum bergerak cepat menuju bangku kemudi. Dalam perjalananpun hanya keheningan yang terlewat sampai mereka dibangunan megah Anbu-Ne yang sudah dipenuhi oleh awak media yang ingin meliput mengenai kejadian kemarin.

Naruto dibantu pengawal lain melindungi Sasuke dari serbuan reporter agar bisa masuk dengan selamat. Setidaknya mereka harus bersabar sampai konvrensi pers resmi yang diselenggarakan sebentar lagi dalam gedung.

"Bagaimana?" Tanya Sasuke setelah berhasil keluar dari lautan reporter diluar sana. Melirik Shika yang tengah mengecek data dari tabletnya.

"Konvrensi pers akan dilakukan sejam lagi. Setelah itu akan ada meeting besar dengan Uchiha Corp sekaligus Anbu-ne. Setelah itu anda free sebelum memulai pengerjaan menjadi Direktur Utama. Ruangan pribadi sudah kami siapkan. Dan keamanan tengah ditingkatkan. Tak perlu terlalu khawatir akan ada serangan susulan." Jelas Shika panjang lebar seperti biasa selaku asisten Sasuke.


"Hn." Balas Sasuke langsung beranjak menuju ruangannya.

Naruto hanya mengantar sampai depan pintu ruangan karena ada Shika yang menjaga Sasuke didalam sana dan mendampingi selama acara sang Direktur muda itu nanti.

"Hauh. Akhirnya. Aku jngin sarapan ramen dikantin. Haha. Ramen paling cocok saat kelaparan seperti ini, hu." Seru Naruto tertahan sambil merenggangkan otot. Sebelum berjalan riang menuju lantai tiga dimana kantin khusus anbu berada.

.
.

.

"Jadi, dimana dia?"

Toneri berjalan mundur kala Utakata lagi-lagi menerornya dengan pertanyaan sakral itu. Ya, bahkan si eksekutif muda itu sudah menerornya sejak kemarin. Untung saja jadwal kemarin sedikit penuh sampai tak ada kesempatan Utakata untuk mendesaknya.

Lovely Bitch!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang