Perselisihan dipicu oleh sudut pandang yang berbeda. Perasaanku, tetap sama meski kita tak saling sapa.
- Olive in Miraclass -
"Aku ada pertanyaan!"
Kalo nggak ada PR ya gini, detik-detik bel masuk malah pada ngerumpi di pojokan. Aku dengerin aja mereka-mereka yang ikut jawab pertanyaannya Raka.
"Apa, Boss?"
"Setan, setan apa yang jago marketing?"
"Genduruwo."
"Salah!"
"Tuyul."
"Salah!"
"Ini kalo jawabannya bener dikasih apa nih?" Suara cemprengnya Vika menggema.
"Dikasih pertanyaan lagi, jawab cepet!"
Aku mulai celingak-celinguk. Yang nggak ikut nimbrung kebanyakan anak-anak alim, sibuk baca buku sama nyapu lantai kelas, kewajiban piket. Karena bosen, dan aku bukan anak rajin juga, aku nyusul Mila yang ikut ngumpul di pojokan.
"Apa, ya? Suster ngesot kali."
"Bukan."
Diam-diam aku juga ikut mikir.
Setan yang jago marketing? Emang ada? Setauku, cuma ada setan yang jago dalam hal menjaga perasaan. Kalian tau Zombie? Nah, itu. Zombie suka makan orang, tapi nggak suka makan temen. Dududu~
"Kalian beneran nggak ada yang tau?" tanya Raka memastikan.
Semuanya diem. Termasuk aku yang udah duduk di samping Mila.
"Setan yang jago marketing itu... arwah pemasaran hahahahah."
:)
Iyain aja udah.
"Anjir! Itu mah arwah penasaran, geblek!"
Semuanya ngakak. Kecuali Mila. Aku perhatiin dia diem mulu. Pandangannya juga lurus ke depan, kosong. Apa jangan-jangan kerasukan Nyi kunti ni bocah?
"Itu muka apa spion kontener? Rata amat," celetukku sambil nepuk pundaknya sedikit keras.
Si Mila gelagapan. "Sejak kapan kamu di sini, Liv?"
Kan, beneran ngga sadar si bocah.
"Sejak taun gajah. Kamu kenapa si? Mikirin apa sampe kayak ngga bernyawa gitu?"
Tanpa jawab pertanyaanku, Mila narik aku ke tempat duduk kita, dan mulai cerita, "Aku tadi abis adu mulut sama si Vika."
Aku mengernyit. "Lha emang biasanya kalian pada gitu 'kan? Apalagi kalo bahas cogan Thailand, nggak inget dulu sampe jambak-jambakan?"
Mila cemberut.
"Kali ini bukan karena cogan, Liv. Tapi karena... Ngg... karena kamu juga sih, eh, gimana ya?" Dia mulai garuk-garuk jidat, bingung.
Eh, bentar bentar... karena aku? "Maksudnya apa? Aku nggak buat masalah sama kalian."
"Ya emang kamu nggak buat masalah sih, cuma nama kamu yang kita sebut-sebut tadi," jelas Mila yang masih belum aku paham.
"Kalian ngomongin aku? Wah, ngga beres ngomongin temen di belakang--"
"Bukan gitu, Liiiiv. Duh, pie yo??" Mila keliatan kalang kabut, bingung mau jelasin. "Sebenernya aku sama Vika tadi ngomongin pasangan sensasional--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Olive In Miraclass
HumorHanya cerita keseharianku bersama anak-anak kurang waras di sini. Ini kisahku.. Olive in Miracle Class. * * * * "Katanya, kalo cari pacar tuh gausah yang cakep-cakep. Nanti kalo dah jadi mantan juga bakal dijelek-jelekin.. Untung aja aku nyari ya...