21. Modus

2.2K 217 101
                                    

Terkadang, celaan musuh itu lebih jujur daripada pujian seorang teman.

- Olive in Miraclass -















"Ini juga salahmu! Kalo kamu nggak ngindar, terus gercep nangkep bola itu, Bebeb Olive nggak bakal kena sasaran!"

"Ndasmu! Salahin ya salahin Dhea onoh! Dia sumber masalahnya."

"Ya tapi tetep wae kamu juga yang salah!"

Silaunya cahaya buat mataku mengerjap pelan. Aku bisa nangkap suara-suara berisik itu.

"Kalian daritadi malah sibuk debat, mbok ya si Olive jangan dibiarin tidur di lapangan gini! Cepetan bawa ke UKS!!"

Itu suaranya Mila.

Kali ini aku bisa denger dan liat jelas.

"Eh, Olive udah siuman!" Jumanto orang pertama yang sadar.

Semua natap ke arahku serentak.

"Beb, Bebeb nggak kenapa-napa, kan? Ada yang sakit? Tulangnya ada yang remuk? Aku siap ngelakuin apa aja, Beb. Kita tukeran tulang, aku rela, nanti biar aku yang jadi tulang punggungmu, terus Bebeb Olive yang jadi tulang rusukku."

KUCLUK!!

Ini kepala masih pusing Ya Allaaahh.

"Orang goblok beneran nggak pinter ya," Yudha noyor kepala Alvin. "Yang kena bola kepalanya, Ege. Kenapa jadi tulang?!"

"Ya kan dia gedabrus ke lantai, yang pasti badannya sakit semua," kilah Alvin.

"KALIAN BISA DIEM NGGAK, SIH?! NGGAK LIAT MUKANYA OLIP MAKIN PUCET GINI?!" Mila mulai emosi. Dia gerak bantu aku buat duduk.

"Gimana sama kepalamu, Liv?" Yudha mulai jongkok di sampingku, "Masih sakit? atau malah amnesia? Udah nggak inget sama cowok yang namanya Alvin, kan?"

Aku harapnya begitu.

Mendadak tangan Alvin geret Yudha sampe terjengkang ke belakang.

"Bacot, setan minggir!" usir Alvin. "Ini, Bebeb minum dulu," dia nyerahin satu botol air mineral, "Abis ini kita UKS, ya? Aku anterin."

Aku geleng.

"Kenapa nggak mau ke UKS? Maunya aku bawa ke pelaminan, ya? Jangan dulu lah, Beb. Pentingin kesehatan dulu, karena kalo sehat nanti belajarnya lancar, terus lulusnya gampang, abis itu baru kita ke pelaminan."

Mendadak aku nyesel pingsannya cuma sebentar.

"Alvin! Kamu kebanyakan ngemeng si Olive makin pusing yang adaaa." Mila gemas, nyubit keras bahu Alvin. "Ayo Liv, aku aja yang anter kamu ke UKS."

"Aku ke kelas aja lah Mil, udah nggak papa."

Pusing sedikit nggak buatku berbaring malas di tempat itu. Cuma kena bola, nggak geger otak ini.

"Dasar alay, caper, kena bola gitu aja pingsan."

Celetukan nenek lampir itu mendadak buat aku emosi.

Semuanya noleh ke arah sepasang iblis yang jalan melewati kami.

"Heh, Mantan! Pacaran sama Pak haji bolot lambemu nggak bisa berhenti ndemimil, ya?! Sini ndasmu tak kepruk sini!!" Yudha bangkit, berhasil buat dua orang itu -Dhea sama Bryan- berhenti di tempat. "Apa mau tak tendang juga pake bola basket? Huh?! Biar tau rasanya dihantam pake benda keras!"

Olive In Miraclass Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang