«

6.3K 398 13
                                    

🐁




Istirahat telah berlangsung, jungkook dan taehyung berjalan menuju kantin sekolah untuk mengisi perutnya, tapi saat mereka melewati kelas 2-A, jungkook menghentikan langkahnya dan mulai celingukan seperti mencari seseorang. Sedangkan orang penghuni kelas mulai histeris dengan keberadaan jungkook didepan kelas mereka. Hal itu tak bertahan lama setelah taemin mendatangi jungkook.

"kau sedang mencari seseorang?" tanya taemin pada jungkook.

"iya sunbae....eemz apa jimin noona ada?" tanya jungkook takut-takut karena ditatap seinsten itu oleh taemin.

"ia tak masuk hari ini....kenapa kau mencarinya?" jawab dan tanya taemin.

"tak apa sunbae.....aku permisi dulu" pamit jungkook.
Setelah jungkook pergi, taemin terlihat mengeratkan tangannya. Ia merasa tak suka jika ada namja lain yang mencari jimin kecuali dirinya. Sepertinya taemin harus menjauhkan jimin dari jungkook, karena ia berfikir kalau jungkook menyukai jimin. Ia tak bisa terima jika itu benar terjadi. Jimin itu miliknya dan harus menjadi miliknya seorang.

*

Hari ini jimin tidak masuk sekolah. Ia masih tidur diranjangnya, karena sungguh lubangnya benar-benar sakit setelah dihajar oleh sang paman dengan begitu kasar tadi malam. Bahkan sampai sekarangpun jimin belum beranjak dari ranjangnya untuk sekedar membersihkan diri. Jangankan untuk pergi ke kamar mandi sekedar untuk bergerak sedikitpun saja terasa sakit. Jadilah ia tetap tidur diranjangnya. Asal kalian tahu jimin masih tidak menggunakan pakaiannya alias masih naked.

Setelah dua hari lamanya jimin tidak masuk sekolah, akhirnya hari ini ia dapat masuk sekolah juga. Meski sedikit merasa sakit dibagian bawahnya, ia tetap berjalan menuju kelasnya sambil menahan nyeri. Saat sampainya didalam kelas, ia buru-buru menuju kebangkunya. Tak selang beberapa menit, datanglah taemin kedalam kelas dan langsung menghampiri meja jimin.

"apa kau baik-baik saja, chim?" tanyanya saat sampai dimeja jimin.

"ya taemin oppa aku tak apa-apa" jawab jimin.

"benarkah? Apa tak ada yang sakit?" tanyanya lagi bertubi-tubi.

"ya oppa aku sudah sembuh kok" jawab jimin meyakinkan. Belum sempat taemin mengatakan kalimat selanjutnya, bel masukpun berbunyi membuat taemin mau tak mau beranjak dari bangku jimin ke bangkunya sendiri. Pelajaranpun dimulai, semua siswa mendengarkan penjelasan dari guru dengan seksama.

*

Istirahat.
Masih di kelas jimin,

Taemin menghamliri jimin lagi. Kali ini ia mengajak jimin untuk pergi ke kantin bersama, tapi yeoja pendek itu menolak ajakannya. Tak mau menyerah, taemin terus memaksa jimin ikut dengannya ke kantin, tapi jimin bersikeras menolak namja itu dengan lembut. Akhirnya taemin menyerah juga, ia pergi ke kantin sendiri dan berniat membelikan jimin makanan jika ia selesai makan. Sepeninggalnya taemin, jimin membuka novel yang ia bawa dari rumah dan membacanya.

"ini" ucap seseorang sambil mengulurkan roti kehadapan jimin. Jimin yang dikagetkan dengan suara itu menoleh dan mendapati jungkook duduk didepannya sekarang ini.

"apa yang kau lakukan disini?" tanya jimin penasaran.

"memberikanmu ini" jawab jungkook dengan menunjukkan roti dan susu yang ia bawa tadi. Jimin masih tak bergeming dan menatap roti dan susu yang jungkook bawa.

"aku tadi melihatmu menolak taemin hyung untuk pergi ke kantin, jadi aku berinisiatif membelikanmu ini.." jelas jungkook "jadi terimalah" lanjunya dengan senyum kelinci yang menggemaskan.

Masih menunjukkan keragu-raguan untuk menerima roti dan susu itu. Jimin tak bergeming membuat jungkook menarik tangannya dan memberikan roti dan susu ketangan jimin. Setelah melakukan itu, jungkook kemudian pergi dari kelas jimin. Sedangkan jimin sendiri masih menatap kepergian jungkook. Dirasa sudah tak melihat jungkook lagi, jimin mengalihkan pandangannya kearah tangan yang berisi roti dan susu pemberian jungkook. Ia bergumam terima kasih, lalu memakan roti itu. Tanpa ia duga sebuah senyuman terlukis dibibir seorang namja yang memperhatikannya dari pintu kelasnya.

*

Pulang sekolah, taemin lagi-lagi menghampiri meja jimin, kali ini ia ingin mengajak jimin untuk pulang bersama, tapi lagi-lagi jimin menolaknya dengan alasan dia tsk mau merepotkan taemin, karena arah rumah taemin tidak searah dengan rumah pamanny. Jadilah taemin mengiyakan perkataan jimin dengan wajah yang lesu, ia meninggalkan jimin yang masih duduk dikursinya. Jimin tahu jika taemin tidak akan menyerah untuk mendapatkannya dan hal itu membuat jimin terbiasa dengan sikap taemin yang kadang memaksanya untuk ikut. Setelah dirasa sekolah sudah sepi, jimin mulai beranjak dari kursinya dengan sedikit meringis perih dibagian bawahnya. Saat ia sudah diambang pintu, ia dikejutkan dengan seseorang yang berdiri, bersandar ditembok kelasnya.

"kenapa kau tak pulang,?" tanya jimin ketika mengetahui namja itu adalah jungkook.

"aku menunggu noona" jawabnya santai.

"jungkook, aku bisa pulang sendiri" kata jimin.

"aku tak mengajak noona pulang bersama" jelas jungkook. Mendengar jawaban dari jungkook, jimin sedikit malu dan menundukkan kepalanya dalam karena sudah salah menebak.

"oh kalau begitu maaf" kata jimin sambil berjalan melewati jungkook, tapi belum sampai lima langkah, tangannya dicekal oleh jungkook yang membuanya berhenti dan menoleh kearah sang pencekal tersebut.

"ayo kita pergi" kata jungkook ceria sambil merangkul pundak jimin, membuat yeoja pendek itu merona dengan tingkah adik kelasnya itu. Tapi, tarikan jungkook membuat bagian bawah jimin perih dan jimin meringis sakit membuat jungkook berhenti dan mmenatanya khawatir.

"kenapa, chim?" tanya jungkook khawatir.

"tak apa, hanya sedikit per..." sadar akan ucapannya membuat jimin menghentikan kalimatnya.

"per- apa chim?" tanya jungkook sambil menaikan satu alisnya.

"aah tidak kookie, maksudku itu-"

"kau memanggilku apa, chim?" potong jungkook karena mendengar jimin memanggilnya dengan "kookie".

"aku hanya memanggilmu kookie, apa kau keberatan?" tanya jimin sedikit menunduk.

"tak apa kok noona, aku suka panggilan itu" jawab jungkook dengan menampilkan senyum kelincinya. Jimin sedikit terpesona dengan senyum kelinci jungkook yang ia tampakkan padanya. Ia merasa tenang melihat senyum itu, senyum tanpa dosa, tampan dan menggemaskan menurut jimin.

"baiklah kalau begitu, ayo kita pulang" ucap jungkook ceria.

Mendengar ucapan jungkook, jimin sedikit berjengit karena kaget dengan hal itu. Sampainya mereka diparkiran, jungkook mulai mengambil motornya dan memberikan helm kepada jimin. Jimin menerima helm itu dan memasangnya, tapi ia sedikit kesulitan untuk mengaitkan tali helm-nya dan yeoja pendek itu merasa kesal. Melihat hal itu jungkook menarik jimin untuk mendekat kearahnya dan mengaitkan tali helm jimin. Hal itu membuat jimin merona malu dengan sikap jungkook barusan.

"sudah, ayo naik"
Sadar akan perkataan jungkook, jimin mulai menaiki motor jungkook. Kemudian motor itu melaju keluar dari sekolah.

Sebelum mengantar jimin pulang, jungkook mengajak jimin pergi untuk makan siang bersama. Setelah makan siang, mereka berdua pergi ke lotte word. Awalnya jimin menolak ajakan jungkook, tapi jimin tak tega setelah mendapati wajah jungkook yang memelas dan memasang aegyo yang tak bisa dibilang aegyo-alias gagal. Akhirnya jimin menerima ajakan jungkook. Selama dilotte word, mereka menaiki berbagai wahana, bahkan jimin mendapatkan boneka kelinci dari jungkook yang ia dapat dari bermain game. Tak hanya itu mereka juga menikmati es kriem dan gula kapas bersama setelah lelah bermain hampir semua wahana yang ada. Sore telah berganti malam, mereka memutuskan untuk pulang. Sampainya di rumah jimin, jungkook langsung pulang ke rumahnya. Jimin merasa hari ini semua bebannya telah hilang begitu saja. Entah itu karena jungkook atau karena permainan tadi yang sungguh membuatnya senang. Jika ia bisa menghentikan waktu, mungkin jimin akan menghentikan waktu tepat dihari ini atau lebih tepatnya saat ia pergi bersama jungkook tadi. Sungguh jimin merasa sangat bahagia saat ini.





Tbc

(end)Nerd's sexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang